nusabali

Ogoh-Ogoh ST Sukarela Banjar Kepisah Pedungan Raih Nominasi Terbaik ke-2 di Denpasar Selatan

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-st-sukarela-banjar-kepisah-pedungan-raih-nominasi-terbaik-ke-2-di-denpasar-selatan

DENPASAR, NusaBali.com - ST Sukarela dari Banjar Kepisah, Pedungan, Denpasar Selatan berhasil meraih nominasi terbaik ke-2 dalam lomba ogoh-ogoh di Kecamatan Denpasar Selatan. Ogoh-ogoh mereka yang berjudul 'Tembus Klesabheda'  mendapatkan nilai 268 dari penilaian juri.

"Perasaan saya bersama rekan-rekan ST Sukarela, suka duka pasti dapat kita lewati hingga ogoh-ogoh berhasil mendapatkan nominasi ke-2 se-Kecamatan Denpasar Selatan," ungkap Anak Agung Gede Aramanda Putra (Gung De), Ketua Panitia Ogoh-Ogoh Banjar Kepisah Pedungan tahun 2024.

"Kendala ogoh-ogoh ini adalah kendala waktu, bahkan arsiteknya sempat masuk rumah sakit," imbuhnya.

Ogoh-ogoh 'Tembus Klesabheda'  ini terdiri dari 3 tokoh, yaitu burung garuda, bedawang (kura-kura), dan naga. Menurut Gung De, ogoh-ogoh ini mendapat nominasi ke-2 karena detailnya yang bagus dan makna yang terkandung di dalamnya.

"Perasaan saya dan ST Sukarela sangat bangga dan benar-benar tidak nyangka, apalagi di Denpasar Selatan saingan ogoh-ogoh begitu ganas," tuturnya.

Dalam pembuatan ogoh-ogoh ini, ST Sukarela menggunakan bubur tisu untuk mengejar tekstur dan meminimalkan penggunaan clay.

"Untuk penggunaan tisu pada umumnya, biasanya hanya ditempel untuk mengejar tekstur. Untuk bubur tisu kami, kami menghaluskannya dengan blender dan menumpuknya pada setiap tokoh karakter," jelas Gung De.

"Untuk garuda, kami menggunakan 20 kemoceng untuk mencari bulunya yang akan kami tempel pada sosok garuda. Tinggi ogoh-ogoh ini kurang lebih 4,5 meter, dan untuk sistem bongkar pasang, ada pada bagian kepala naga. Biayanya sekitar Rp 25-30 juta," lanjutnya.

Selain bubur tisu, bahan lain yang digunakan untuk ogoh-ogoh ini adalah bulu ayam, daun pisang kering (kraras), keong/kakul sawah, dan serabut kelapa. Aksesoris (payasan) dibuat dari tikeh (tikar).

Ogoh-ogoh ini diarsiteki oleh Astawa, salah satu anggota ST Banjar Kepisah. Pada tahun 2017, ST Sukarela pernah mendapatkan nominasi 8 besar dalam lomba ogoh-ogoh.

Gung De berharap agar tahun Caka 1946 semakin lebih baik dan masyarakat bisa saling menghargai, menjaga kerukunan, dan menjaga segala aspek dalam kehidupan beragama.

"Adanya lomba ogoh-ogoh, khususnya di kota Denpasar, semoga dapat menjadi wadah bagi ST atau anak-anak muda dalam berkarya dan menunjukkan talentanya, khususnya dalam bidang seni dan budaya," harapnya. *m03

Komentar