Pinge Jadi Tujuan Favorit Pelajar dan Mahasiswa

“Terutama dari sekolah atau kampus yang punya program live in,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pinge, Anak Agung Ngurah Arimbawa, Rabu (22/11).

Dia menyebut beberapa sekolah dan kampus yang ‘berwisata’ ke Pinge. Diantaranya Cita Hati Surabaya, yang menginap selama 3 hari, yakni 7 – 10 November. Juga sekolah-sekolah dan kampus di Bali.

“Mereka menginap di rumah warga,” ujarnya.

Rumah warga tempat menginap tersebut  sekaligus  merupakan fasilitas akomodasi.

Selama berwisata di Pinge, siswa maupun mahasiswa akan tinggal di rumah warga, mengikuti kegiatan tuan rumah dimana mereka menginap. Antara lain  ikut bertani, memasak,  dan lainnya. Intinya ikut berbaur dan merasakan bagaimana keseharian kehidupan masyarakat di Pinge.

“Jadi itu yang rupanya  menarik karena menjadi pengalaman tersendiri,,” terangnya.

Tidak saja dari dalam negeri. Kampus luar negeri, juga berminat dan ingin merasakan suasana kehidupan di pedesaan di Desa Wisata Pinge.

“Rencana dari Thailand, mereka sudah memastikan akan datang,” tunjuknya menyebut sekolah asal dari Thailand. Kata dia ada  37 siswa dengan 4 orang guru yang akan berkunjung ke Pinge jelang akhir November.

Pinge ditetapkan sebagai Desa Wisata pada tahun 2004. Mendukung wisata desa, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan merupakan kegiatan keseharian warga. Ciri dari Desa Wisata Pinge adalah telajakan yang tertata rapi dengan tanaman hias lokal seperti andong, kayu mas dan lainnya. “Pariwisata merupakan bonus,” ujar Bendesa Pinge, I Made Jadrayasa.

Menambah fasilitas penunjang di Pinge kini dibangun gapura dan kitchen. Tempatnya di Laduma, center point dari Desa Wisata Pinge. “Itu berasal dari TJSL Jasa Raharja,“ ungkap AA Ngurah Arimbawa. Penyerahan TJSL dilaksanakan  27 September lalu. K17