nusabali

Penabuh Anak SD - SMP, Latihan Sepulang Sekolah

Sekaa Gender Wanita Inem dari Budakeling

  • www.nusabali.com-penabuh-anak-sd-smp-latihan-sepulang-sekolah

AMLAPURA, NusaBali - Sekaa Gender Wanita Inem dari Banjar Saren Anyar, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem, memeriahkan resepsi pernikahan Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha.

Penampilan sekaa gender beranggotakan anak-anak itu menarik perhatian setiap undangan yang hadir.

Pementasan gender wayang wanita itu di Jro Subagan, Jalan Ahmad Yani Amlapura Minggu (22/10). Sekaa Gender Wayang Inem beranggotakan Ni Kadek Dwi Putri Budiantari siswi kelas V SDN 3 Budakeling, Ni Putu Febri Astiani kelas IV SDN 3 Budakeling, Ni Luh Putu Ayuri Prabaswari kelas III SDN 3 Budakeling dan Ni Made Indah Dwipayani kelas IX SMPN 1 Bebandem.

Selama ini mereka latihan sepulang sekolah, Senin - Sabtu tiap pukul 14.00 Wita - 18.00 Wita, di bawah bimbingan seniman I Nyoman Sutawa. Sebenarnya, sekaa ini beranggota belasan siswa. Namun yang tampil dan sempat datang hanya empat siswi. Mereka rata-rata belajar menabuh gender wayang sejak kelas I SD.

“Awalnya lihat teman-teman belajar gender wayang. Saya coba ikut belajar semasih duduk di kelas I SD, ternyata lama-lama mampu memainkan gender wayang itu, selanjutnya menikmati tabuh-tabuh gender,” jelas Ni Kadek Dwi Putri, siswi dari Banjar Saren Kangin, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.

Rekannya, Ni Putu Febri Astiani juga mengaku belajar gender wayang sejak di kelas I SD. “Awalnya susah, setelah terus belajar dan mampu menguasai satu tabuh, akhirnya ketagihan hingga menguasai beberapa tabuh,” jelas Ni Putu Febri, yang bercita-cita jadi guru.

Ni Made Indah Dwipayani mengaku banyak keberuntungan didapatkan, menekuni gender wayang kulit itu. Setiap hari bisa bertemu rekan-rekan sekolah, turut melestarikan seni kerawitan, sebagai sarana ngayah, dan memperluas nyamabraya.

Katanya, seni kerawitan gender terbilang langka, hanya bagi yang memiliki bakat tersendiri mampu memainkan. Lebih-lebih dari kelompok wanita remaja, jarang yang berminat.

Gender wayang itu merupakan gamelan pewayangan, yang instrumennya terdiri dari 4 tungguh gender, berlaras selendro. Keempat tungguh itu, masing-masing 2 instrumen pemade, dan 2 instrumen kantilan.

Adanya Sekaha Gender Wayang Inem yang anggotanya dari kalangan siswa SD dan SMP, menandakan regenerasi penekun seni kerawitan itu berkelanjutan. Selama ini penabuh gender wayang identik dengan penabuh dari kalangan generasi tua.

Kedatangan Sekaa Gender Wayang Inem ke Jro Subagan, karena pengantin juga sebagai pencinta seni tabuh dan seni musik.

I Gusti Ngurah Gede Subagiartha yang menikahi mantan Sekpri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri 2016-2021, I Gusti Ayu Aneda Pramita itu, tertarik dengan karawitan Bali. Dia mempunyai seperangkat gender dan seperangkat gong kebyar. “Di sini juga bagi remaja yang berminat belajar menabuh gender wayang, saya layani,” jelas I Gusti Ngurah Gede Subagiartha. 7k16

Komentar