nusabali

Pendamping Desa asal Gianyar Juara 2 Nasional

  • www.nusabali.com-pendamping-desa-asal-gianyar-juara-2-nasional

Nata terlibat aktif menata BUMDes Desa Pejeng Kaja yang mengalami kerugian.

GIANYAR, NusaBali 
Kadek Sumadiarta, 35, pendamping desa asal Lingkungan Bukit Batu, Kelurahan Samplangan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar menorehkan prestasi nasional. Dia dinobatkan sebagai juara 2 nasional Pendamping Desa Inspiratif. Nata menerima penghargaan berikut hadiahnya saat peringatan Hari Bakti Pendamping Desa Tahun 2023 pada Jambore Pendamping Desa Nasional Tahun 2023 di Wisata Danau Fatunaususu, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara tanggal 5-7 Oktober 2023. 

Nata mengatakan, prestasi ini tak terlepas dari dukungan pemerintah desa yang didampinginya. Di antaranya Desa Menanga, Kecamaran Rendang, Karangasem, Desa Pejeng, Desa Pejeng Kaja, dan Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Di setiap desa, Nata selaku pendamping selalu berupaya aktif dan mengajak pemerintahan desa berinovasi. “Tugas saya selaku pendamping mengawal prioritas penggunaan dana desa dalam proses penetapan APBDes, menguatkan tim RKP desa dan perencanaan dalam penyusunan rencana anggaran biaya,” jelas Nata, Minggu (8/10). Pria kelahiran 24 Mei 1989 ini juga mendampingi validasi data SDGs desa. Memastikan pelaksanaan pemerintahan desa berjalan dengan baik. 

Di Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Nata terlibat aktif dalam menata kembali BUMDes yang mengalami kerugian. Mengawal melalui musyawarah desa (Musdes) untuk penyelesaian masalah dan perbaikan pembukuan BUMDes. Nata menyarankan mengganti pengurus dan menggali potensi desa dengan mengajak masyarakat berdialog. “Salah satu keputusannya adalah pengembangan pertanian organik dengan menggandeng Desa Sidan sebagai tutor. Pada tahun 2023 ini pertanian organik telah berhasil mewujudkan pilot project bersama Subak Tubuh seluas 7 hektare,” jelas alumni magister filsafat UHN I Gusti Bagus Sugriwa ini.

Saat bertugas di Kecamatan Rendang, Karangasem, bapak satu anak ini membangun kesadaran sosial dalam pemberdayaan masyarakat. “Ada temuan warga terindikasi stunting. Saat itu saya berkolaborasi dengan Pemerintahan Desa Menanga bersama BUMDes. Melakukan pemberdayaan terhadap keluarga I Nyoman Nyana dari Dusun Blatung,” ujarnya. Pemberdayaan yang diberikan berupa pembuatan warung. “Kondisi keluarga yang awalnya memprihatinkan secara bertahap dengan bantuan dari desa berupa pembangunan warung akhirnya mereka kini sudah lepas dari kemiskinan,” terangnya.

Sementara di Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Nata mendorong program ketahanan pangan dengan pembagian bibit sayur, terong, cabai, dan pemberian bibit ayam kepada warga yang tergabung dalam kelompok usaha bersama. Secara pribadi, Nata juga aktif melakukan peningkatan kapasitas diri. Di antaranya pengabdian masyarakat, kegiatan sosial, dan donor darah rutin setiap 4 bulan sekali. 7 nvi

Komentar