nusabali

Dua Mata Air di Tabanan Turun Debit

  • www.nusabali.com-dua-mata-air-di-tabanan-turun-debit
  • www.nusabali.com-dua-mata-air-di-tabanan-turun-debit

Pasokan air PDAM Tabanan kepada pelanggan di seputaran Meliling, Megati, dan Belimbing melemah, terutama saat jam puncak.

TABANAN, NusaBali
Kemarau panjang membuat dua sumber mata air Perumda Tirta Amertha Bhuana (TAB) Tabanan mengalami penurunan debit. Penurunan tersebut membuat tekanan air kepada pelanggan pada jam puncak melemah. 

Masalah tersebut sudah ditangani dengan menyalurkan sambungan lain sehingga tak sampai terjadi gangguan distribusi air mati ke pelanggan. 

Dua sumber air yang mengalami penurunan debit adalah sumber mata air Mekori di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan dan sumber air Telaga Tunjung di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan. 

Kepala Bagian Langganan Perumda TAB Made Sudiana, mengatakan menurunnya debit air di dua sumber air tersebut karena kemarau. Secara total penurunannya antara 5-10 persen.

“Tidak menganggu terlalu signifikan atau sampai pasokan air ke pelanggan mati. Hanya terjadi gangguan saluran melemah saat penggunaan di jam puncak,” kata Sudiana, Selasa (3/10). 

Disebutkannya, dua sumber mata air ini menyalurkan air kepada ribuan pelanggan. Di sumber air Mekori menyalurkan untuk 1.200 pelanggan dan sumber air Telaga Tunjung untuk memasok air kepada 3.000 pelanggan. 

Untuk itu kepada pelanggan yang ada seputaran Meliling, Megati ke arah selatan dan pelanggan di sekitaran Belimbing, diharap melakukan penampungan air secara maksimal. 

“Dengan adanya penurunan debit air ini, kami juga tidak lakukan mekanisme penggiliran karena tidak terjadi sampai gangguan air mati,” tegas Sudiana. 

Sementara itu ditambahkan oleh Kasubag Humas Perumda Tirta Amerta Bhuna (TAB) Tabanan I Made Agus Suanjaya, bahwa penurunan debit air tersebut sudah ditindaklanjuti dengan menyambungkan sambungan lain.

“Misalnya di sumber Telaga Tunjung, kita sambungkan dari mata air di Batuaji. Sehingga distribusi air ke pelanggan tidak sampai mati,” tegasnya. 

Suanjaya menyebut, menurunnya debit air di dua sumber mata air ini memang rutin terjadi ketika musim kemarau. “Seperti di sumber Mekori karena mata air jauh di bawah, sehingga ketika kemarau tekanannya melemah. Tetapi intinya tidak sampai mengganggu distribusi air,” tandas Suanjaya. 7 des

Komentar