Banyu Pinaruh, Pantai Kelecung Dipadati Umat

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Tegalmengkeb ini rencananya akan rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali. “Pangelukatan ini tidak hanya untuk warga Desa Tegalmengkeb saja, namun seluruh krama di Kabupaten Tabanan dipersilakan. Upacara yang kami selenggarakan sifatnya gotong royong," jelas Perbekel Desa Tegalmengkeb, Dewa Made Widarma. 

Gotong royong yang dimaksud ini, jelas Widarma, karena dalam pelaksanaannya disiapkan oleh Pemerintah Desa Tegalmengkeb mulai dari upacara hingga konsumsi. “Ada saja yang menyumbang banten (sarana upakara) hingga konsumsi. Jadi masyarakat yang ingin melakukan pangelukatan tinggal datang saja dan membawa canang," akunya. 

Menurutnya selama dilaksanakan upacara pangelukatan sejak dini hari, ribuan krama mengikuti dengan antusias. "Ke depan, kegiatan ini kami akan laksanakan rutin tiap enam bulan," tandasnya. 

Sementara itu hal serupa juga terjadi di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan. Ratusan orang mengikuti upacara panglukatan massal  Banyu Pinaruh dan Barunastawa yang digelar Pinandita Sanggraha Nusantara Kerambitan dan Yayasan Giri Daksa Widya Sading. Setidaknya 500 orang mengikuti pangelukatan yang dipuput lima sulinggih. Bahkan untuk pengamanan turut terlibat Polsek Kerambitan hingga pecalang. 

Kapolsek Kerambitan  Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti mengatakan bahwa dalam menciptakan kamtibmas kondusif pihaknya turun melaksanakan pengamanan. Pengamanan dilakukan agar tidak ada yang sampai terseret arus air laut mengingat ombak Pantai Selatan cukup besar. "Peserta yang datang kurang lebih 500 orang," ujarnya. 

Disebutkan, untuk pengamanan pangelukatan massal ini, Polsek Kerambitan menerjunkan 8 personel dipimpin AKP I Gusti Nyoman Jaya bersama dengan Satpolair Polres Tabanan dengan lima personel dipimpin Kasat Polair AKP I Nyoman Artadana, sedangkan pengamanan adat didukung 17 pecalang Desa Adat Tibubiu. 7des