Jelang ADWI, Pemprov Intensifkan Pembinaan

Pembinaan tersebut mendorong desa wisata bersangkutan untuk menggali dan menunjukkan potensi, menyangkut aspek budaya dan inovasi dan kreativitas. Harapannya desa-desa wisata bersangkutan dapat tampil lebih maksimal dan optimal dalam ajang ADWI yang puncaknya diperkirakan pada September mendatang.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Adi Laksana atau Gus Adi, mengatakan telah menurunkan staf untuk melakukan pembinaan. “Dengan sisa waktu yang ada, kami turun agar (desa wisata) bisa menggali lebih banyak lagi potensi yang ada,” ujar Gus Adi, Selasa (25/4).

Adapun 3 desa wisata yang dibina lebih intensif tersebut adalah Desa Wisata Kendran, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Desa Wisata Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, dan Desa Wisata Serangan di Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Ketiga desa itulah dari 70 desa wisata di Bali yang mendaftar di ajang ADWI 2023. “Sampai saat ini belum lagi ada informasi dari pusat (Kemenparkeraf),” jelas Gus Adi, tentang petunjuk lebih jauh perihal ADWI 2023.

Walau demikian, menurut Gus Adi, pihaknya tidak tinggal diam. Karena ADWI merupakan salah satu ajang penting untuk mengangkat eksistensi desa wisata. “Sesuai dengan aspek dan kriteria yang ada, kami intensifkan pembinaan,” ucapnya.

Untuk diketahui ada 5 kategori penilaian ADWI 2023. Kelima kategori tersebut meliputi daya tarik pengunjung, home stay dan toilet, digital dan kreatif, souvenir dan kelembagaan desa wisata, dan CHSE (cleanliness, healthy, safety, dan environment sustainability).

Untuk diketahui ada 70 desa wisata di Bali yang ikut mendaftar dalam ajang ADWI 2023. Dari 70 tersebut, 3 desa wisata yang lolos 75 besar nasional. Ketiga desa wisata tersebut adalah Desa Wisata Kendran, Kecamatan Tegalallang, Kabupaten Gianyar, Desa Wisata Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, dan Desa Wisata Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. 7 k17