nusabali

Diketahui dari Bantuan LPD ke Keluarga Duka

Setahun 100 Krama Meninggal, Desa Duda Mapayahu

  • www.nusabali.com-diketahui-dari-bantuan-lpd-ke-keluarga-duka

AMLAPURA, NusaBali
Krama Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar upacara Pamahayu (permohonan maaf dan keselamatan) di Pura Dalem, Banjar Swasta Karya, Sukra Kliwon Bala, Jumat (14/4), pukul 13.00 Wita.

Upacara ini dipuput sulinggih Ida Pedanda Gede Karang Ngenjung dari Geria Taman Blagung, Banjar/Desa Duda. Persembahyangan dikoordinasikan I Gusti Mangku Nanda, pamangku di Pura Dalem Desa Adat Duda. Hadir, 27 kelian banjar adat, belasan pamangku dan krama.

Juga hadir Bendesa Adat Duda I Komang Sujana, turut mendampingi Penyarikan I Wayan Wirtha, Baga Pawongan I Gede Suartha, dan prajuru lainnya.

Upacara Pamahayu menggunakan Banten Bendu Piduka, Dandanan, Suci, dan Pejati. I Gusti Mangku Nanda mengatakan, pentingnya menyertakan Banten Bendu Piduka, sebagai bentuk permohonan maaf kepada Ida Bhatara Dalem, agar musibah yang terjadi tidak lagi terulang menimpa krama Desa Adat Duda. “Harapannya, agar krama Desa Adat Duda, semuanya kenak rahayu, sehat lahir bathin,” jelasnya.

Jelas I Gusti Mangku Nanda, Banten Bendu Piduka dipersembahkan kepada Ida Bhatara melalui Palinggih Gedong. Tujuannya, agar Ida Bhatara Dalem memberkati jalan yang benar kepada umat sedharma.

Bendesa Adat duda I Komang Sujana mengatakan, upacara Pamahayu penting digelar. Karena selama setahun terakhir, ada  100 krama lebih meninggal secara beruntun. “Saya kaget juga, sebanyak itu warga meninggal selama setahun. Padahal saat mengawali Covid-19, tahun 2020 mencapai 90 warga meninggal, dalam kondisi normal rata-rata setahun meninggal 60 warga,” katanya.

Bendesa I Komang Sujana mendapatkan data itu, berdasarkan catatan di LPD Desa Adat Duda. Sebab, setiap krama yang meninggal dapat bantuan Rp 600.000, untuk meringankan krama menggelar upacara.

Warga yang meninggal, katanya, belakangan ini, selain karena usia lanjut, juga karena sakit dan sebab lain. “Tetapi mengingat banyaknya krama yang meninggal sehingga prajuru mohon petunjuk ke sang wikan, dan mendapatkan petunjuk melalui Ida Pedanda Gede Karang Ngenjung, agar menggelar upacara Pamahayu,” katanya.

Usai menggelar upacara pamahayu di Pura Dalem, berlanjut di Pura Prajapati, Pura Puseh, Pura Penyatur, Pura Kahyangan Desa, setra dan tunon. Sehingga wawidangan Desa Adat Duda yang mewilayahi 27 banjar adat, kembali bersih secara niskala, dan musibah tidak terulang kembali.*k16

Komentar