nusabali

Senior Banteng Gianyar, Wayan Surat Meninggal

  • www.nusabali.com-senior-banteng-gianyar-wayan-surat-meninggal

GIANYAR, NusaBali - Kabar duka mengejutkan jajaran PDI Perjuangan Kabupaten Gianyar atas meninggalnya kader senior partai, I Wayan Surat,59, Sabtu (27/4).

Senior Banteng asal Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang pernah menduduki kursi DPRD Gianyar ini meninggal setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Wayan Surat yang masih menjabat Tim Ahli Pemkab Gianyar ini diketahui sempat jatuh sendiri saat mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Batuan tepatnya di wilayah Banjar Dlodtunon pada, Selasa (23/4) lalu pukul 17.00 Wita. Saat itu, mantan Wakil Ketua Forum BPD Kabupaten Gianyar ini hendak pulang setelah membeli pakan burung. 

Kanit Laka Polsek Sukawati, AKP I Made Weta saat dikonfirmasi, Minggu (28/4) mengatakan laka lantas OC (out of control) tersebut terjadi pada, Selasa (23/4) pukul 17.00 Wita, namun baru dilaporkan pada, Rabu (24/4) pagi. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, diketahui saat kecelakaan terjadi cuaca cerah sore hari, jalan lurus, beraspal halus dengan arus lalin relatif ramai. 

Wayan Surat yang mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX DK 6331 KBA pada awalnya datang dari arah utara menuju ke selatan. Setibanya di TKP di Jalan Raya Batuan, Banjar Dlodtunon, Wayan Surat hendak putar balik menuju utara. Diduga tidak bisa menguasai kendaraannya, Wayan Surat terjatuh dan mengalami luka-luka. "Kami cek kondisi korban di rumah sakit, korban mengalami luka-luka pada dahi kanan robek dan retak, rahang kanan retak, perut kanan terasa sakit, kaki kanan dan kiri lecet, lengan kanan lecet, sempat tidak sadarkan diri, dirawat di RSU Ari Canti Mas Ubud selanjutnya di rujuk ke RSUP Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar," jelas AKP Weta. 

Sementara sepeda motor Yamaha N-Max DK 6331 KBA mengalami kerusakan pada bagian kanan bared, tutup kenalpot bared. Sementara itu, anak almarhum, I Wayan Surpa mengatakan ayahnya rencana akan diambil tindakan operasi. Namun sebelum operasi dilakukan, kondisi ayahnya mengalami penurunan hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada, Sabtu (27/4) dini hari. Jenazah almarhum dipulangkan ke rumah duka di Banjar Dentiyis pada, Minggu (28/4) sore. "Bapak akan diupacarai Makingsan ring Gni pada, Senin (29/4) siang di Setra Dalem Suka luwih Batuan," jelasnya. 

Kepergian ayahanda tercintanya ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Sebab sebelum kecelakaan maut itu terjadi, Wayan Surat masih sangat aktif berkegiatan dan menyama braya. Termasuk juga masih aktif menghadiri kegiatan-kegiatan politik. Meninggalnya senior partai ini membuat sejumlah kader PDIP merasa sedih. "Saya ada rencana menjenguk Pak Surat di RS Sanglah setelah mendengar beliau kecelakaan di Banjar Dlodtunon dan dilarikan ke RS Sanglah ruang ICU. Tapi tiba-tiba mendengar berita duka ini pagi-pagi, sedih rasanya mendengar berita duka ini. Beliau senior partai kita," ungkap sahabat karibnya Putu Pebriantara yang anggota DPRD Gianyar Dapil Sukawati.

Dijelaskan Pebri, seniornya ini merupakan kader PDIP PAC Sukawati yang sempat menjadi pengurus PAC pada masa sebelum reformasi dimana PDIP saat itu bernama PDI. Berkat keseniorannya saat itu akhirnya Wayan Surat dipercaya menjadi caleg dan mengantarkannya terpilih menjadi anggota DPRD Gianyar tahun 1999 sampai dengan 2004. "Selama menjabat menjadi anggota dewan beliau sempat dipercaya menjadi ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Gianyar periode 1999-2004. Beliau adalah pribadi yang sangat humoris, senang bercanda dan juga kristis sering menjadi teman diskusi kami di Sukawati serta sangat loyal  dan sangat militan dengan PDI Perjuangan," ungkap Pebri. 

Bahkan meski tidak lagi menjadi anggota dewan, Wayan Surat pasti ikut berjuang dalam setiap kegiatan dan hajatan partai seperti rapat-rapat yang mengundang tokoh, hajatan pemilu, pilpres maupun pilkada. "Beliau selalu ikut berjuang, sehingga di tahun 2020 berkat militansinya, beliau direkrut sebagai sekretaris Badiklat DPC PDIP Gianyar dan direkrut sebagai Staf Ahli Pemkab Gianyar berkat pengalaman beliau di pemerintahan," imbuhnya. 

Wayan Surat meninggalkan seorang istri Ni Nyoman Supani, 2 orang anak serta 2 orang cucu. "Kami dan seluruh kader di Sukawati dan bahkan di Gianyar sangat kehilangan beliau. Banyak cerita dan kenangan dengan beliau karena orangnya humoris dan sangat senang diajak berdiskusi tentang politik," jelas Pebri. 7 nvi

Komentar