nusabali

Bangkai Ogoh-ogoh Jadi Potensi Peningkatan Sampah di Denpasar

Sampah Pasca Pawai Ogoh-ogoh Naik 25 Persen

  • www.nusabali.com-bangkai-ogoh-ogoh-jadi-potensi-peningkatan-sampah-di-denpasar

DENPASAR, NusaBali
Pasca Pawai Ogoh-ogoh pada Pangrupukan, Tilem Kesanga, Selasa (21/3), sampah di Kota Denpasar alami peningkatan sebanyak 25 persen dari hari biasanya.

Peningkatan sampah didominasi bangkai Ogoh-ogoh disertai dengan bahan upakara dan sisa sampah penonton Ogoh-ogoh.  Hal itu diungkapkan Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar I Ketut Adi Wiguna saat diwawancarai, Kamis (23/3). Menurutnya, setelah Pawai Ogoh-ogoh diperbolehkan pasca pandemi Covid-19, sampah kembali ada peningkatan.

Sampah-sampah tersebut didominasi dari bangkai Ogoh-ogoh dan rangkaiannya. Adi Wiguna mengatakan, di Denpasar ada belasan titik bangkai Ogoh-ogoh yang ditinggalkan pemiliknya di jalanan yang harusnya Ogoh-ogoh kembali dibawa pulang. "Banyak sekali bangkai Ogoh-ogoh ditinggalkan di jalanan," jelasnya.

Bangkai Ogoh-ogoh bukan hanya satu atau dua bagian, bahkan hampir seluruh bagian ditinggalkan di jalanan. Hal itu menyulitkan petugas kebersihan untuk bekerja cepat apalagi petugas juga akan merayakan hari raya Nyepi bersama keluarga.

Menurut Adi Wiguna, Ogoh-ogoh yang dibuang di jalan mau tidak mau harus diangkut dan dibawa ke lokasi yang sudah ditentukan dan langsung dilakukan pembakaran. "Untuk pengarak Ogoh-ogoh belum sepenuhnya paham dan mengerti bagaimana saat mengarak dan setelah pawai selesai. Ini sampah berserakan kalau hanya sampah air mineral masih kami bisa cepat tangani, ini masalahnya Ogoh-ogoh ditinggalkan sama pemiliknya," ungkapnya.

Adi Wiguna menambahkan dengan kejadian tersebut, ke depan dia minta peran serta desa adat maupun sekaa teruna untuk memperhatikan pemuda yang melakukan pawai Ogoh-ogoh. Hal itu dilakukan agar Ogoh-ogoh yang sudah dibawa keliling tidak ditinggalkan namun dibawa pulang dan dilakukan pralina (dibakar).

"Dimohonkan agar ke depannya peran serta desa adat dan pemuda ditingkatkan bersama-sama untuk atensi bangkai Ogoh- ogoh yang tercecer di jalan agar langsung diprelina atau dimusnahkan di setra adatnya masing-masing," ujar Adi Wiguna.*mis

Komentar