nusabali

Sukses Optimalkan Potensi, Desa Lain Diminta Mencontoh Desa Sulangai

  • www.nusabali.com-sukses-optimalkan-potensi-desa-lain-diminta-mencontoh-desa-sulangai

MANGUPURA, NusaBali.com – Desa Sulangai, Kecamatan Petang baru saja meresmikan destinasi wisata alam yaitu air terjun Goa Gong pada Kamis (29/12/2022). Pemkab Badung menilai upaya ini merupakan bentuk optimalisasi potensi desa yang harus ditiru desa-desa lain.

Desa menjadi primadona para pelancong pasca pandemi lantaran memberikan suasana damai dan menenangkan. Maka tidak heran setelah melewati tahun-tahun yang melelahkan, rural tourism menjadi pilihan healing sebagian besar wisatawan.

Oleh karena itu, desa harus jeli melihat peluang dengan menelaah potensi yang ada. Salah satu di antaranya adalah mengembangkan dan mengoptimalkan potensi desa menjadi atraksi wisata seperti yang dilakukan Desa Sulangai.

Setelah melewati proses penataan selama satu tahun, air terjun Goa Gong kini resmi dibuka untuk umum. Air terjun ini menawarkan pemandangan yang hijau dan bersih, didukung fasilitas tamabahan dan akses jalan yang sudah bagus.

Perbekel Sulangai I Nyoman Sunarta menjelaskan bahwa air terjun Goa Gong ini bakal menjadi pemantik awal. Pasalnya, air terjun setinggi 15 meter ini akan dibuatkan paket wisata yang menghubungkan pertanian madu kela-kela dan wisata kreatif serta spiritual yang dimiliki Desa Sulangai.

“Ke depan akan kami buat menjadi paket wisata air terjun dan pondok madu kela-kela, juga yang lain karena masih banyak potensi desa yang tertidur,” ungkap Sunarta di sela-sela peresmian air terjun Goa Gong di Lapangan Desa Sulangai oleh Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa pada Kamis pagi.

Potensi yang masih tidur itu, kata Sunarta, berupa wisata spiritual karena di Desa Sulangai sendiri terdapat dua pura bersejarah yakni Pura Kancing Gumi. Di samping itu, Sulangai juga merupakan salah satu desa pangempon Pura Pucak Tedung.

Pura Kancing Gumi sendiri memiliki keunikan berupa batu berdiri Siwa Mangadeg yang dikenal sakral. Selain itu, Pura Kancing Gumi juga berkaitan erat dengan ritus tari yaitu Tari Baris Babuang. Tari Baris Babuang sendiri sudah diresmikan menjadi Warisan Budaya Takbenda oleh Kemdikbudristek RI pada tahun 2021.

Sedangkan untuk Pura Puncak Tedung sendiri dipercayai memiliki keterkaitan dengan perjalanan Dang Hyang Nirarta ke Bali timur. Nilai sejarah ini menjadi penting bagi perkembangan agama Hindu di Pulau Dewata. Di luar itu, pada masa kejayaan Kerajaan Mengwi, para panglingsir kerajaan pun kerap kali melakukan samedi di Pura Pucak Tedung.

Sementara kawasan di sekitar pura masih sangat terjaga sebagai wilayah ekologi dan resapan air. Pada tahun 2020 lalu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghendaki agar Pura Pucak Tedung menjadi destinasi wisata religi dan ekologi.

Sementara itu, Sekda Adi Arnawa pun mengapresiasi dan memuji kiat Pemerintah Desa Sulangai dalam mengembangkan potensi desa. Air terjun Goa Gong sebagai pemantik dikatakan Adi Arnawa dapat membawa berkah bagi sektor lain di Sulangai.

“Dengan dikembangkannya air terjun Goa Gong ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sektor lain seperti UMKM, kerajinan, ekonomi kreatif, dan sektor pertanian dalam arti luas,” kata birokrat asal Kuta Selatan.

Adi Arnawa berharap dalam beberapa tahun ke depan, air terjun Goa Gong mampu menjadi hotspot wisata alam di Badung utara. Dengan demikian, dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga desa.

“Apa yang sudah dilakukan Desa Sulangai ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Badung agar memanfaatkan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di desa masing-masing,” tandas Adi Arnawa. *rat

Komentar