nusabali

KONI Bangli Akui Minim Anggaran

  • www.nusabali.com-koni-bangli-akui-minim-anggaran

BANGLI, NusaBali
KONI Kabupaten Bangli mengakui hanya dapat anggaran minim sejak tahun 2018 lalu.

Sehingga dalam dalam satu periode masa kepemimpinannya tidak mampu melakukan langkah terobosan untuk memajukan dunia olahraga di bumi berhawa sejuk.

"Saya memimpin KONI Kabupaten Bangli sejak tahun 2018, dan akan berakhir setelah gelaran Porprov 2022, saya akui sulit memberikan dana pembinaan untuk Pengkab Cabor," ucap Ketua Umum KONI Kabupaten Bangli, Sang Kompyang Suarjaksa, Selasa (25/1).

Menurut Sang Kompyang Suarjaksa yang juga mantan Caleg DPRD Bangli dari Partai PDI Perjuangan, begitu dilantik tahun 2018 lalu, KONI Bangli malah tidak dapat anggaran dari Pemerintah. Sehingga waktu itu anggaran untuk pembinaan. "Anggaran memang tidak ada, bagaimana mau memberikan uang pembinaan kepada atlet," tutur Sang Kompyang Suarjaksa. Dia dapat anggaran waktu itu tetapi hanya untuk kegiatan di sekretariat KONI saja.

Kata Sang Kompyang Suarjaksa yang juga Bendesa Adat Tamanbali itu, tahun 2019 sudah langsung event Porprov Bali XIV di Kabupaten Tabanan. Nah, waktu itu dapat anggaran cukup besar senilai Rp 6,1 miliar. Namun anggaran itu terbagi semua untuk atlet. Jadi, proyeksinya sangat jelas dan waktu itu dia langsung menetapkan e money.

Kata dia, kemudian pada tahun 2020 dapat dana Rp 3 miliar. Untuk bonus Porprov Rp 2.156.500.000, kemudian operasional Rp 843.500.000. kemudian 3 bulan berjalan dilakukan refocusing Rp 600 juta, sisanya masih Rp 243 juta. Sehingga kembali hanya untuk operasional di sekretariat KONI Bangli saja.

Dia menambahkan, selanjutnya tahun 2021 kembali mengajukan anggaran senilai Rp 8,1 miliar, namun hanya disetujui jadi 500 juta. Kemudian anggaran Rp 500 juta kembali dilakukan rasionalisasi menjadi Rp 170 juta. Rinciannya Rp 170 juta, untuk gaji pegawai saja Rp 147,5 juta, sehingga masih tersisa Rp 22,5 juta. "Bagaimana mau melakukan proses pembinaan secara berkelanjutan dengan situasi seperti itu, untuk apa uang Rp 22,5 juta. Untuk pembinaan ke Pengkab Cabor saja tidak cukup," jelas Sang Kompyang Suarjaksa. *dek

Komentar