nusabali

Yayasan Bali Bersih Sumbangkan Pipa di Desa Ban

  • www.nusabali.com-yayasan-bali-bersih-sumbangkan-pipa-di-desa-ban

AMLAPURA, NusaBali
Yayasan Bali Bersih sumbangkan pipa 1 dim sepanjang 1.300 meter di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (8/11).

Bantuan ini untuk mengatasi krisis air yang dialami korban gempa. Memudahkan mendistribusikan air ke pemukiman warga. Sebanyak 175 cubang warga rusak berat, tidak lagi bisa menyimpan air hujan. Bantuan pipa dititipkan di Pos Tanggap Darurat Kantor Desa Ban. Bantuan diterima Perbekel Desa Ban I Gede Tamu Sugiantara.

Perbekel Desa Ban Tamu Sugiantara mengaku membutuhkan bantuan pipa untuk memudahkan suplai air bersih. “Desa Ban krisis air bersih,” ungkap Tamu Sugiantara. Pemasangan pipa sepanjang 1.300 meter masih dikoordinasikan dengan BPBD Karangasem. Secara keseluruhan Desa Ban krisis air, ada atau tidak ada bencana gempa, tetap kesulitan air bersih. Selama setahun hanya 4 bulan turun hujan, selebihnya musim panas. Warga mengandalkan air hujan yang disimpan di cubang. Sedangkan cubang milik warga rata-rata rusak berat, tidak bisa digunakan menampung air hujan, sementara mengandalkan bantuan tendon dari pemerintah untuk menampung air.

Sekretaris BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa membenarkan ada bantuan pipa 1.300 meter dari Yayasan Bali Bersih. “Kami survei dulu, banjar mana yang prioritas perlu bantuan pipa untuk memudahkan menyalurkan air,” kata Ida Arimbawa. Secara umum, seluruh banjar dari 15 banjar dinas di Desa Ban krisis air bersih. Untuk membentangkan pipa panjang 1.300 meter masih perlu kajian di lapangan. Sebab pemukiman warga berjauhan. “Maunya pasang pipa agar mampu menyasar banyak warga, kenyataannya pemukiman warga berjauhan dan terpencar,” jelas Ida Ketut Arimbawa.

Sebelumnya juga ada bantuan pipa 2.500 meter dari Yayasan Angel Heart Bali. Telah dipasang oleh relawan PMI (Palang Merah Indonesia) lintas kabupaten, anggota Polsek Kubu, Koramil Kubu, Taruna Siaga Bencana Karangasem, dan masyarakat. Pipa hanya dipasang di Banjar Manikaji, Desa Ban, yang lokasinya paling atas. Pipa yang dipasang tidak ditanam hanya diikat atau disandarkan di batang pohon. Pipa itu anti pecah karena terbuat dari bahan karet. Selain bantuan pipa, juga ada bantuan dari alumni STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) Jatinangor, Jawa Barat sebanyak 100 lembar seng dan dari gabungan BUMN sebanyak 606 lembar seng untuk atap bangunan. *k16

Komentar