14.000 Personel TNI/Polri Siaga di Bali
Amankan WWF ke-10 Tahun 2024 di Nusa Dua
Saat gelar pasukan kemarin, selain dihadiri ribuan personel gabungan TNI-Polri serta instansi terkait lainnya, juga dipamerkan berbagai kendaraan pengamanan
DENPASAR, NusaBali - Sebanyak lebih dari 14.000 personel gabungan TNI-Polri serta pemangku kepentingan lainnya telah siap siaga untuk pengamanan kegiatan internasional World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung, pada 18-25 Mei 2024. Untuk mengecek kesiapan ini, digelar apel gelar pasukan gabungan di Lapangan Puputan Niti Mandala Denpasar, Rabu (15/5) sore. Apel gelar pasukan ini dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, Marsekal Madya (Marsdya) TNI M Khairil Lubis dan Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran serta diikuti unsur pengamanan lainnya.
"Pengamanan KTT ini digelar dengan mengerahkan lebih dari 14.000 orang baik prajurit TNI maupun anggota Polri serta didukung oleh instansi pemerintah terkait," kata Pangkokabwilhan II Marsdya TNI M Khairil Lubis saat apel gelar pasukan.
Marsdya Khairil yang juga sebagai Pangkogabpadpam VVIP mengatakan TNI dan Polri beserta jajarannya mengemban tugas sebagai unsur pengamanan pada penyelenggaraan KTT WWF ke-10 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2024 tanggal 25 Maret 2024 tentang pengamanan KTT yang akan dihadiri oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan serta segenap pejabat penting negara sahabat.
Pangkogabwilhan II Marsdya TNI M Khairil Lubis (kiri) didampingi Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran (kedua kanan) saat pemeriksaan pasukan.-ANTARA
Dia menjelaskan, KTT ini merupakan forum internasional yang diadakan oleh World Water Council atau Dewan Air Dunia yang memiliki komitmen untuk membahas tentang isu-isu air secara global demi kepentingan bersama. "Momentum KTT World Water Forum ini menegaskan peran strategis Indonesia dalam mendorong pengelolaan air untuk kesejahteraan bersama," katanya didampingi Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran.
Dia mengatakan dengan berbekal pengalaman pengetahuan dan teknologi, Indonesia berperan sebagai agen perubahan dalam mempromosikan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk tantangan air di tingkat global dan regional. Menurutnya, segenap anak bangsa patut bangga mendapat kepercayaan internasional menjadi tuan rumah. Karenanya kegiatan World Water Forum ke-10 harus berjalan dengan baik, tertib, aman dan lancar.
"Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya perlu didukung pengamanan yang prima, baik keamanan di jalan, tempat kegiatan penginapan, maupun di tempat-tempat lain yang akan dikunjungi oleh para tamu negara dan delegasi," kata dia. Sementara Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kegiatan pengamanan ini tak hanya dilakukan oleh TNI-Polri tetapi didukung oleh Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Basarnas, kementerian lembaga, pemerintah daerah Bali serta unsur pengamanan lainnya. Dalam pelaksanaan operasi Polri melibatkan 5.791 personel. Ribuan personel ini didukung oleh Sarpras modern yang terintegrasi melalui command center Polri untuk menjamin keamanan VVIP dan VIP mulai dari kedatangan, Walrolakir, lokasi venue, akomodasi, sampai kepulangan delegasi.
"Selain 5.791 personel itu kami juga siagakan 1.000 personel Brimob untuk mengantisipasi situasi kontigensi. Personel Brimob itu siaga dan siap digerakkan kapanpun apabila dibutuhkan," ungkapnya. Terkait pola pengamanan akan diselenggarakan dengan mengedepankan keterpaduan strategi pengamanan, yaitu pengamanan pada dua kawasan penyangga, yakni Polda Jawa Timur (Jatim) dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu pembagian lima kawasan utama, yaitu klaster Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Kuta, Jimbaran, dan Sanur. Pengamanan rute, venue, serta akomodasi para delegasi.
Sejumlah prajurit TNI mengendarai sepeda motor kawal bertenaga listrik untuk melakukan simulasi pengawalan di kawasan Nusa Dua, Badung, Rabu (15/5). -ANTARA
Selain itu terdapat area tugas pengamanan venue dan akomodasi. Paspampres bertanggung jawab pada ring satu, TNI bertanggung jawab pada ring dua, dan Polri bertanggung jawab pada ring tiga serta pengamanan VIP. Soliditas dan keterpaduan antara unsur terkait adalah kunci keberhasilan pengamanan ini. Koordinasi dan komunikasi harus terjalin dengan baik, agar seluruh rangkaian kegiatan pengamanan dapat berjalan secara optimal sebagaimana pengamanan event internasional yang pernah dilakasanakan di Bali sebelumnya.
"Keberhasilan pengamanan ini merupakan pertaruhan Indonesia di mata internasional. Oleh sebab itu seluruh personel harus tetap fokus dan senantiasa waspada. Prediktif serta responsif terhadap berbagai potensi ancaman sekecil apapun. Misalnya unjuk rasa, masalah lalu lintas, serangan siber, sampai dengan stiuasi kontigensi terorisme maupun bencana alam," pungkas Jenderal Listyo Sigit.
Selain dihadiri oleh ribuan personel gabungan TNI-Polri serta instansi terkait lainnya, berbagai kendaraan pengamanan pun turut dipamerkan di Lapangan Niti Mandala seperti Ransus CBRNE Sprinter 516, Ransus Lidik Kizi Nubika, Ran Elf (satwa), Ranpur Anoa, Ransus Jihandak Ivader dan Bom Trailer, Motor listrik (POM), Motor listrik (Matan), Mobil listrik (POM) dan Sea Rider plus truk penarik.
Selanjutnya, Jammer, Mobil Chamber, kendaraan Ops Basarnas, Smart Hunter Satgasud, J-Force Passus, Jihandak Paspampres, Baracuda Polri, kendaraan Satwa Paspampres, kendaraan taktis Anoa Paspampres, kendaraan Air Patrol, dan Dump Truck. Selain itu, terlihat juga Becho Louder, Inkas Passus, Baracuda Polri, Nubika Paspampres, Bushmaster Passus, Mobil Komob Satgasud, Mobil Chamber Satgasla, Sea Raider Satgasla, Mobil Kawal, Ambulance Medis, Demax Ladder Passus, Mobil BPBD, Water Cannon, LC Armor Passus, D Max Ladder, dan Atav Passus. 7 pol
Komentar