nusabali

Panjang 2.165 Meter, Pangkas 17 Tikungan

Pembangunan Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, 8 di Jalur Denpasar-Singaraja Dimulai

  • www.nusabali.com-panjang-2165-meter-pangkas-17-tikungan

Kelak akan dilanjut pembangunan Shortcut Titik 7D-7E, Titik 9-10, dan Titik 11-12 yang semuanya ditarget tuntas tahun 2024

SINGARAJA, NusaBali

Setelah rampungkan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6, Gubernur Bali Wayan Koster kembali lanjutkan pembangunan Shortcut Titik 7-8, Titik 9-10, dan Titik 11-12 di jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul. Diawali dengan groundbreaking (peletakan batu pertama) Shortcut Titik 7A, Titik 7B, Titik 7C, dan Titik 8 di perbatasan Desa Wanagiri-Desa Pegayaman-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Wraspati Umanis Sinta, Kamis (2/9) pagi. Shorcut Titik 7-8 dengan panjang total 2.165 meter termasuk jembatan ini akan memangkas 17 tikungan.

Groundbreaking Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, Titik 8, dan Anjung Pandang (Rest Area) berupa taman berisi Patung Ki Barak Panji Saksi, Kamis kemarin, diawali dengan upacara pecaruan manca sanak di lokasi pembangunan Shortcut Titik 7A wilayah Desa Wanagiri, sekitar pukul 09.00 Wita. Upacara pecaruan dan mendem pedagingan dipuput Ida Rsi Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun, sulinggih dari Kedatuan Kawista Belatungan, Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan.

Kemudian, dilakukan peletakan batu pertama oleh Gubernur Koster. Ada pula penekanan tombol tanda dimulainya proyek, dalam kegiatan yang dihadiri Direktur Pembangungan Jalan Kemeneterian PUPR Heri Vaza, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tersebut.

Gubernur Koster menjelaskan, proyek lanjutan shortcut yang dibangun tahun ini tendernya dimenangkan oleh KSO Sinarbali-Citra. Pihak penyedia akan mengerjakan shortcut sepanjang 2.165 meter termasuk jembatan ini dalam waktu 420 hari kalender. Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 yang sumber anggaran fisik sepenuhnya dari APBN melalui Kementerian PUPR senilai Rp 113.430.320.000 ini ditarget tuntas 18 Oktobebr 2022 mendatang.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang tetap memprioritaskan pembangunan jalan baru shorcut ini di tengah refocusing anggaran pada masa pandemi Covid-19. Proyek ini tetap bisa berjalan tanpa pemotongan anggaran,” jelas Gubernur Koster.

Untuk pembangunan Shortcut Titik TA, 7B, 7C, dan Titik 8, Pemprov Bali juga telah melakukan pembebasan lahan seluas 11,97 hektare, dengan anggaran Rp 83,73 miliar dari APBD. Namun, jika ditotal dari pembangunan Shortcut Titik 3-4 dan Shotcut Titik 5-6 sudah tuntas tahun 2019 lalu, pembebasan lahan yang sudah dilakukan Pemprov Bali lebih dari Rp 200 miliar.

Total ada 12 titik shotcut yang akan dibangun di jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, yang ditarget tuntas tahun 2024 mendatang. Pembangunan shortcut ini merupakan janji politik Gubernur Koster kepada masyarakat Buleleng saat kampanye Pilgub Bali 2018.

Pembangunan Shortcut Titik 1-2, Titik 3-4, Titik 5-6, Titik 7-8, Titik 9-10, ditambah Titik 11-12, sumber pendanaannya merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemprov Bali. Dalam hal ini, Pemprov Bali berkomitmen membebaskan lahan yang diperlukan untuk pembangunan shortcut, yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018 untuk Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6, melalui APBD Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018.

Dilanjut dengan pembebasan lahan Shortcut Titik 7-8 dan Titik 9-10 melalui APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020. Total anggaran yang sudah direalisasikan Pemprov Bali untuk pembebasan lahan sebesar Rp 200,1 miliar. Ini masih akan dilanjutkan lagi dengan pembebasan lahan Shortcut Titik 11-12 tahun 2022.

Pembangunan fisik Shortcut Titik 3-4 (di wilayah Desa Bantuya, Kecamatan Baturiti, Tabanan) dan Titik 5-6 (di wilayah Desa Wanagiri-Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng) sudah selesai dilaksanakan tahun 2019, dengan anggaran sebesar Rp 325,9 miliar. Sedangkan pembangunan Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 dilaksanakan tahun 2021 dengan anggaran Rp 145,6 miliar. Dengan demikian, Kementerian PUPR sudah mengalokasikan total anggaran Rp 471,5 miliar.

Setelah dimulainya pembangunan Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8, nantinya akan dilanjutkan pembangunan fisik Shortcut Titik 7D, 7E, Titik 9, dan Titik 10 mulai mulai tahun 2022 (proses tender direncanakan akhir tahun 2021). Proyek ini ditarget rampung tahun 2023. Setelah itu, dilanjut dengan pembangunan Shortcut Titik 11-12 mulai tahun 2023 yang ditarget tutas pada 2024.

Menurut Gubernur Koster, khusus Sortcut Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 sepanjang 2.165 metar nantinya akan mampu memangkas 16 tikungan, dari semula 24 tikungan menjadi 7 tikungan. “Jalan baru ini akan membuat tikungan halus, tanjakan jadi landai, sehingga pengguna jalan bisa cepat, nyaman, dan aman,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Gubernur Koster bersyukur pembangunan shortcut ini dapat dilaksanakan berkat komitmen penuh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta jajarannya dalam mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan pembangunan fisik sesuai rencana, meskipun pagu anggaran Kementerian PUPR mengalami refocusing cukup besar. “Oleh karena itu, saya mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan krama Bali mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR Bapak Dr Ir Basuki Hadimuljono berserta jajaran,” jelas Koster.

Menurut Koster, infrastruktur ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi krama Bali, khususnya Buleleng, dalam memperlancar transportasi. Pembangunan infrastruktur ini akan munculkan pusat-pusat perekonomian baru yang menggerakkan perekonomian berbasis rakyat di wilayah sekitarnya. “Pembangunan jalan baru shortcut Singaraja-Mengwitani ini akan menyeimbangkan pembangunan perekonomian antara wilayah Bali Utara dengan Bali Selatan,” jelas Koster.

Sementara itu, Direktur Pembangunan Jalan Kementerian PUPR, Heri Vasa, mengatakan pembangunan Shorcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 tidak hanya akan memangkas banyak tikungan. Selain itu, juga memperbaiki elevasi jalan yang sebelumnya berada pada kemiringan lebih dari 10 persen, kini dirancang menjadi di bawah 10 persen.

“Ada perbaikan elevasi horizontal dan vertikal untuk kenyamanan pengguna jalan. Dari jalan existing sebelumnya rata-rata 15-16 persen, pada jalan baru akan dibuat di bawah 10 persen. Selain itu, lebar badan jalan bertambah jadi 7 meter dan bahu jalan kanan kiri masing-masing 2 meter, sesuai dengan standar jalan nasional,” jelas Heri Visa.

Menurut Heri Visa, untuk Shortcut Titik 7A, 7B, 7C akan memangkas tikungan yang jaraknya rata-rata 200 meter. Sedangkan di Shortcut Titik 8 akan dibangun jalan sepanjang 1.380 meter, termasuk dua jembatan dengan masing-masing 100 meter dan 60 meter. Pembangunan titik shortcut ini pun dirancang dapat mempercepat laju kendaraan dari semula hanya 20 km/jam menjadi 60 km/jam.

Di sisi lain, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi langkah Gubernur Koster yang sudah konsisten membangun bersama untuk masyarakat Gumi Panji Sakti. “Kami berharap setelah proyek ini tuntas, dapat memberikan kelancaran dan keseimbangan secara makro antara Bali Selatan dengan Bali Utara,” harap Agus Suradnyana. *k23

Komentar