nusabali

Tukang Cukur dan Warung Dadakan Muncul di Pengungsian

  • www.nusabali.com-tukang-cukur-dan-warung-dadakan-muncul-di-pengungsian

Tukang cukur rambut dan belasan warung dadakan bermunculan di tempat pengungsian Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem.

AMLAPURA, NusaBali

Awalnya para pengungsi hanya untuk isi waktu agar tidak bengong di posko pengungsian, namun kini jadi usaha kecil-kecilan. Ada 250 tenda di lahan 4 hektare dihuni 1.433 pengungsi.

Pengungsi yang mendadak jadi tukang cukur rambut, I Nyoman Suartika mengaku hanya bermodal pisau cukur seharga Rp 800.000 setiap hari melayani rata-rata 5 orang. “Upah seikhlasnya. Kami di sini senasib,” jelas Suartika, Senin (11/12). Di kampungnya, Banjar Kesimpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, juga sering dimintai bantuan oleh warga untuk pangkas rambut. Sebelum mengungsi, ia pernah bekerja sebagai sopir truk, sopir taxi, dan operator alat bera. “Selain menerima pesanan potong rambut juga sambil jualan topi dan kacamata,” ungkapnya.

Sementara I Wayan Mukun mengaku buka warung untuk mengisi waktu. “Setiap hari ada saja yang belanja, daripada bengong, biar ada kerjaan,” jelasnya. Sementara itu, Koordinator Relawan PMI Provinsi Bali, I Wayan Aryawan berupaya memfasilitasi pengungsi. Selain menyediakan tenda untuk tempat tinggal juga untuk jualan. “Kalau malam di sini, mirip pasar malam karena banyak ada warung dan pengungsi berbelanja di warung terdekat. Terpenting semuanya menjaga kebersihan,” jelas Aryawan. Sementara Dansatgas Penanggulangan Bencana Gunung Agung Kecamatan Rendang, I Ketut Sumendra, mengimbau pengungsi dan pedagang menjaga kebersihan. *k16

Komentar