nusabali

Mobil Rombongan Pemudik Dihantam Truk

  • www.nusabali.com-mobil-rombongan-pemudik-dihantam-truk

Pengemudi Xenia kurang hati-hati dan diduga mengantuk saat berkendara, sehingga menabrak Truk Isuzu DK 9593 MC yang meluncur dari arah berlawanan.

Penumpangnya Sekeluarga, 4 Luka Parah, 2 Luka Ringan


TABANAN, NusaBali
Kecelakaan mengerikan melibatkan mobil Daihatsu Xenia DK 1123 EN yang mengangkut rombongan pemudik dengan Truk Isuzu DK 9593 MC terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk Km 53.200, termasuk Banjar Dinas Mekayu, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Selasa (20/6). Tak ada korban jiwa dalam musibah itu. Xenia yang mengangkut rombongan pemudik asal Dusun Uranggantung, RT 80/RW 11, Desa Jarit, Kecamatan Candipuru, Lumajang, Jawa Timur ini ringsek. Sementara sopir dan 5 penumpang terdiri dari istri sopir, tiga anaknya dan seorang saudara mengalami luka-luka. Empat korban harus dirujuk ke BRSUD Tabanan setelah mendapat perawatan di Puskesmas Selemadeg.

Kapolsek Selemadeg Barat, AKP Wayan Swastika seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto mengatakan, kecelakaan melibatkan rombongan pemudik yang mengendarai Xenia DK 1123 EN dengan Truk Isuzu DK 9593 MC terjadi sekitar pukul 10.15 Wita. Sebelum terjadinya kecelakaan, Xenia yang dikemudikan Suroso, 40, dengan 5 penumpang melaju dari arah timur (Denpasar) menuju Gilimanuk.

Setibanya di TKP, saat melintasi jalan lurus dan datar, tiba-tiba Xenia melaju ke arah kanan melewati marka as jalan. Saat bersamaan dari arah berlawanan datang Truk Isuzu DK 9593 MC yang dikemudikan Teguh Suprapto, 35. Sopir truk asal Desa Lundo, RT 13/RW 7, Kecamatan Benjeng, Gresik ini mencoba menghindar. Namun akibat jarak yang berdekatan, tabrakan pun tak dapat dihindari. Akibat kejadian itu, Xenia yang dikemudikan Suroso ringsek. Sementara Suroso dalam keadaan selamat, hanya mengalami luka lecet pada lutut kiri dan luka lecet pada pergelangan tangan kiri. Demikian pula sopir truk, Teguh Suprapto dalam keadaan selamat.

Sedangkan kelima penumpang yang merupakan istri, saudara dan anak sopir ini sempat dirawat di Puskesmas Selemadeg, namun kemudian dirujuk ke BRSUD Tabanan karena kesadarannya menurun. Istri sopir, Sri Mukairuh, 38, merasakan sakit pada kaki kiri diduga patah tertutup. Saudara Suroso bernama Fatmawati, 24, mengalami luka robek pada kelopak mata kiri. Anak sulung Muhamad Agung Putra, 16, mengalami luka lecet pada muka, luka robek pada dahi kiri, rasa sakit pada pergelangan kaki kiri yang diduga patah tertutup.

Sementara Endah Wahyu Rizki, 13, hanya mengalami luka lecet pada dagu. Sedangkan si bungsu, Mohamad Raudatul Akbar, 9, mengalami rasa sakit pada pinggang kanan yang diduga patah tertutup.

Dari keterangan saksi-saksi dan olah TKP, menurut Kapolsek AKP Wayan Swastika, pengemudi Xenia, Suroso kurang hati-hati dan diduga mengantuk saat berkendara. Sehingga menabrak Truk Isuzu DK 9593 MC yang meluncur dari arah berlawanan. “Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, kedua kendaraan yang terlibat ringsek, kerusakan paling parah dialami mobil Xenia,” terang AKP Swastika. Sopir Xenia sudah diamankan di Mapolsek Selemadeg Barat, sementara istri dan keempat anaknya menjalani perawatan di BRSUD Tabanan.

Sementara itu kondisi seluruh korban pemudik yang dirujuk ke BRSUD Tabanan masih dilakukan perawatan oleh tim medis. Mereka dirawat di UGD BRSUD Tabanan menunggu hasil rontgen yang telah dilakukan observasi oleh dokter.

Pantauan di UGD BRSUD Tabanan, pasien yang berjumlah 4 orang tersebut saat ini masih belum bisa diajak berbicara. Sebab masih dalam keadaan lemas, ada yang tidak sadar dan masih setengah sadar. Pasien ada yang diperkirakan patah paha dan patah kaki. Serta ada pula sakit di bagian perut maupun bagian mata.

Anak pengemudi Xenia, Muhammad Agung Putra,16, yang duduk samping kiri sang ayah mengaku tidak mengetahui persis kejadian, sebab dia sedang tidur. Ia mengaku setelah sadar tiba-tiba sudah digotong ke dalam mobil. "Tidak tahu persis kejadian karena saya tidur," ujarnya yang tengah berbaring. Kata Agung, ia bersama keluarganya akan mudik ke Lumajang, Jawa Timur. "Tidak ada firasat apapun, karena memang mau pulang sama keluarga," tambah Agung. Kemudian petugas medis jaga pagi, dr Wisnu menjelaskan pasien datang sekitar pukul 09.00 Wita berbarengan berjumlah 4 orang. Pasien datang ada yang dalam keadaan sadar dan tidak sadar. "Diagnosa masih belum bisa diketahui karena masih menunggu hasil rontgen," ujar dr Wisnu.

Sedangkan salah seorang kerabat korban Ngadim, 35, mengatakan rombongan keluarga ini hendak mudik ke Lumajang, Jawa Timur dan biasa mudik setiap Lebaran. "Saya dikabari Suroso jika mereka ada di rumah sakit Tabanan, makanya saya ke sini menengok," ungkapnya. Ia mengatakan keluarga Suroso tinggal di Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Suroso adalah pengerajin rotan yang biasanya dijual ke hotel-hotel. *k21,d

Komentar