nusabali

Guru pun Tegang Hadapi Ujian

  • www.nusabali.com-guru-pun-tegang-hadapi-ujian

Jika pada UKG tahun ini hasilnya jelek atau dibawah rata-rata, guru bisa melakukan perbaikan pada UKG tahun berikutnya.

43.612 Guru di Bali Ikuti UKG Online

DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) online secara serentak dilakukan di seluruh Indonesia mulai Senin (9/11) kemarin. UKG yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini berlangsung selama kurang lebih 3 minggu hingga Jumat (27/11) mendatang. Untuk di Bali, UKG online diikuti sebanyak 43.612 orang guru baik berstatus PNS maupun non-PNS. Khusus di Denpasar, UKG diikuti sebanyak 6.990 orang guru dari jenjang TK sampai SMA. Rinciannya, sebanyak 1.253 guru TK; 2.638 guru SD; 1.293 guru SMP; 774 guru SMA; 884 guru SMK; 101 guru SLB; dan  44 orang pengawas.

Ada beberapa sekolah yang dimanfaatkan sebagai tempat uji kompetensi, kemarin, yakni SMAN 1 Denpasar, SMAN 7 Denpasar, SMKN 4 Denpasar, SMKN 1 Denpasar dan beberapa sekolah lain yang memiliki lab komputer sebagai sarana untuk pelaksanaan UKG online ini. Meski dijadwalkan selama 3 minggu, pelaksanaan UKG di Denpasar cukup digelar selama 2 minggu yakni sampai 23 November mendatang. Setiap ruangan ujian diikuti sebanyak 20 orang peserta UKG online. Seperti tampak di ruang lab komputer SMAN 1 Denpasar kemarin. Tampak 20 orang guru duduk rapi dengan wajah fokus pada layar komputer. Tak sedetikpun muncul keributan, semua guru tegang mengerjakan sebanyak 100 soal pilihan ganda selama durasi waktu 120 menit atau 2 jam.

Pengawas ujian, Ngakan Made Samudra ditemui disela-sela ujian mengatakan, setiap ruangan dibagi menjadi 3 shif yakni pagi, siang dan sore. "Setiap ruangan akan ada 3 shif. Guru yang mengajar pagi bisa ikut ujian siang, begitu juga sebaliknya sehingga proses belajar mengajar tetap bisa berjalan," terangnya. 

Sementara Kepala Bidang Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, AA Wiratama dikonfirmasi Senin kemarin mengatakan, UKG kali ini berbeda dengan UKG sebelumnya. Jika dulu berkaitan dengan sertifikasi dan hanya diikuti guru-guru PNS, kali ini UKG berkaitan dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan diikuti guru PNS maupun non PNS. "Ini baru pertama kali. Dari UKG ini pusat rencananya akan merangking level guru," jelasnya.

Kata Wiratama, jika pada UKG tahun ini hasilnya jelek atau dibawah rata-rata, guru bisa melakukan perbaikan pada UKG tahun berikutnya. "UKG online ini dilakukan 3 kali. Kalau tahun ini hasilnya jelek bisa diperbaiki tahun depan dan dua tahun kedepan. Jika masih juga jelek, guru bersangkutan akan didiklat ulang," tegasnya.

Komentar