nusabali

IGA Kade Sanggra Wira Incar Posisi Pengerek Bendera Pusaka

  • www.nusabali.com-iga-kade-sanggra-wira-incar-posisi-pengerek-bendera-pusaka

I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata (siswa SMAN 1 Mendoyo, Jembrana) lolos ke Paskibraka Nasional 2019 bersama I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari (siswi SMAN 1 Bangli)

Siswa-siswi Terbaik Utusan Bali di Camp Pelatihan Paskibraka Nasional 2019


JAKARTA, NusaBali
Dua siswa-siswi terbaik Bali, I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata, 16 (Kelas X SMAN 1 Mendoyo, Jembrana) dan I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari, 16 (Kelas X SMAN 1 Bangli), yang terpilih mewakili daerah sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2019, sudah menjalani latihan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga (PP PON) Cibubur, Jakarta Timur. IGA Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata berharap bisa terpilih jadi Pengerek Bendera Pusaka saat upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta, 17 Agustus 2019 nanti.

IGA Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata dan I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari menjalani camp pelatihan di PP PON Cibibur bersama 66 siswa-siswi utusan dari 33 provinsi lainnya se-Indonesia, sejak 25 Juli 2019 lalu. Penggodokan di camp pelatihan ala militer ini akan berlangsung hingga H-1 upacara Detik-detik Proklamasi Kemerde-kaan RI, 16 Agustus 2019 depan.

Demi mewunjudkan mimpinya terpilih sebagai Pengerek Bendera Pusaka nanti, IGA Bagus Kade Sangra Wira Adhinata tidak sungkan menambah sendiri porsi latihannya di Cibubur. Ketika NusaBali mengunjunginya di camp pelatihan PP PON Cibubur, Sabtu (3/8), siswa Kelas X SMAN 1 Mendoyo dengan tinggi badan 176 cm dan berat 63 kg ini sedang sibuk menambah latihan bersama temannya dari Papua, Carolus Keagop Kateyau, dan utusan Sulawesi Barat, Wisko Pralistra.

Mereka melakukan porsi latihan tambahan ketika anggota Paskibraka lainnya sedang istirahat. “Daripada diam saja, lebih baik saya menggunakan waktu istirahat ini untuk berlatih tambahan," tutur Sanggra Wira kepada NusaBali di sela-sela latihannya sore itu.

Kala itu, Sangra Wira bersama dua temannya dari Papua dan Sulawesi Barat tampak mendekati salah satu tiang bendera. Kemudian, mereka memperagakan bagaimana layaknya petugas Pengerek Bendera Pusaka, di mana Sanggra Wira berada di sebelah kiri, sementara Calorus Keagop Kateyau di tengah dan Wisko Pralistra di sisi kanan.

Kemudian, Sanggra Wira dan Wisko Pralistra sedikit maju. Sanggra Wira selanjutnya memasang tali bendera dan mengereknya. Usai latihan tambahan secara mandiri, Sanggra Wira bersama 67 siswa-siswi utusan dari 34 provinsi se-Indonesia kembali menjalani latihan bareng.

Selain menambah latihan secara mandiri agar terpilih menjadi pengerek bendera, Sanggra Wira juga berusaha selalu fokus, serius, dan disiplin ketika latihan bersama. Siswa kelahiran 15 Maret 2003 asal Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini juga tekun mendengarkan masukan dari para pelatih Paskibraka yang berasal dari kalangan TNI/Polri.

Menurut Sanggra Wira, selama dua pekan berlatih di PP PON Cibubur, dirinya tergabung di Tim A. Dia sudah berlatih di berbagai posisi, baik Pasukan 8 maupun Pasukan 17. Penentuan posisi final nantinya baru akan ditetapkan saat hari H upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2017 pagi.

"Saya sudah tiga kali lebih latihan sebagai pengerek bendera, termasuk hari ini (Sabtu, Red). Saya berharap besar mendapat kepercayaan menjadi pengerek bendera nanti," harap anak bungsu dari dua bersaudara pasangan I Gusti Agung Komang Sunarta dan Luh Putu Suadi ini.

Bagi Sanggra Wira, menjadi pengerek bendera tidak asing lagi, lantaran sudah biasa menjalankan tugas tersebut di sekolahnya, SMAN 1 Mendoyo. Sanggra Wira mengaku mengikuti ekstrakurikuler Paskibraka di sekolahnya. Selain itu, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Bali juga kerap sosialisasi ke sekolahnya. "Waktu SMP, saya juga pernah mengikuti lomba tata cara upacara bendera di kabupaten, sehingga saya punya basic saat mengikut Paskibraka," katanya.

IGA Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata sendiri terpilih mewakili daerahnya ke Paskibraka Nasional 2019, setelah menjadi yang terbaik kelompok putra dalam seleksi tingkat Provinsi Bali yang digelar  di Ma-korem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman Denpasar, 24-26 April 2019 lalu. Saat itu, masing-masing kabupaten/kota mengirimkan 10 siswa (5 pasangan putra-putri). Dalam seleksi selama tiga hari tersebut, dipilih sebanyak 32 orang. Dari jumlah itu, 30 orang dipilih untuk menjadi Paskibraka Provinsi Bali 2019 dan 2 orang lagi mewakili Bali ke Paskibraka Nasional 2019. Selain 32 orang tersebut, sisanya di-kembalikan lagi ke masing-masing daerah untuk menjadi Paskibraka Ka-bupaten/Kota.

Dalam seleksi Paskibraka ttingkat Provinsi Bali, Sanggra Wira menjadi yang terbaik di kelompok putra dengan total nilai 784,51, sehingga berhak meakili daerah ke Paskibtraka Nasional 2019. Sanggra Wira mengikuti jejak Sang Putu Hendra Aditya Jyoty, siswa SMAN 1 Sema-rapura, Klungkung yang setahun sebelumnya menjadi wakil Bali (kelompok putra) di Paskibraka Nasional 2018.

Saat berangkat ke Jakarta untuk mengikuti camp pelatihan di PP PON Cibubur, Sanggra Wira diantar oleh 8 pelatih Paskibraka Kabupaten dan Provinsi. Sedangkan di Cibubur, Sanggra Wira cs setiap harinya menjalani aktivitas latihan rutin sejak dinihari pukul 04.00 WIB hingga malam pukul 22.00 WIB. Malam harimya biasa diisi pembekalan dengan berbagai materi, seperri wawasan nusantara dari para ahli.

Di camp pelatihan PP PON Cibubur, Sanggra Wira tinggal sekamar dengan anggota Paskibraka utusan NTB. Namun demikian, dia juga berinteraksi dengan anggota Paskibraka dari daerah lainnya. Dalam interaksi itu, banyak anggota Paskibraka asal daerah lain yang bertanya soal gelang benang Tri Datu yang dikenakan Sanggra Wira.

“Saya jelaskan bahwa gelang ini adalah lambang Tri Murti. Hitam melambangkan Dewa Wisnu, merah melambangkan Dewa Siwa, dan putih perlambang Dewa Brahma," jelas Sanggra Wira. *k22

Komentar