nusabali

Tawarkan Privasi, Tirta Taman Mumbul Sangeh Siap Sambut Delegasi WWF yang Ingin Melukat

  • www.nusabali.com-tawarkan-privasi-tirta-taman-mumbul-sangeh-siap-sambut-delegasi-wwf-yang-ingin-melukat

MANGUPURA, NusaBali.com - Panglukatan Pancoran Solas di tempat wisata Tirta Taman Mumbul, Banjar Brahmana, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung masuk daftar salah satu opsi tempat malukat bagi delegasi 10th World Water Forum di Bali.

Ritual malukat sendiri disebut-sebut menjadi bagian dari topik bahasan forum. Penyisipan opsi mengunjungi tempat malukat dalam studi lapangan (field trip) para delegasi ini untuk pengenalan sekaligus memberikan pengalaman langsung.

Malukat sendiri adalah ritual penyucian diri secara niskala menurut kepercayaan Hindu Bali yang melibatkan sumber mata air. Ritual ini akhir-akhir ini bersifat universal lantaran jadi wisata wellness para turis internasional dan domestik.

Salah satu turis yang ramai diperbincangan mencoba malukat adalah Usher, bintang R&B dan pop dunia. Usher diketahui malukat di Panglukatan Pancoran Solas di Tirta Taman Mumbul, Sangeh pada awal Maret lalu.

Meski wancana mengunjungi tempat malukat ini masih sekadar agenda opisional untuk delegasi WWF, pengelola Tirta Taman Mumbul mengaku siap menyambut kedatangan para tamu negara.

Ketua Pengelola Tirta Taman Mumbul, I Gusti Ngurah Putu Buda, 49, menuturkan, jadi atau tidaknya kunjungan nanti, pihaknya selalu siap. Namun, Ngurah Buda menegaskan, tidak bakal ada persiapan terlalu istimewa selain kebersihan dan kerapian kawasan wisata.

Di samping itu, Panglukatan Pancoran Solas sudah biasa dikunjungi turis internasional. Di mana, semuanya diperlakukan sama dalam hal pelayanan dan privasi.

"Belum ada pemberitahuan formal ke kami. Namun, kabar itu sudah kami terima. Jadi atau tidaknya, kami di sini selalu siap menyambut," ungkap Ngurah Buda ketika dihubungi pada Senin (29/4/2024).

Panglukat Pancoran Solas di Tirta Taman Mumbul dikunjungi pamedek (umat) dan wisatawan silih berganti. Namun, privasi ketika malukat diklaim lebih terjaga. Sebab, kunjungan wisatawan tidak numplek pada satu waktu. Oleh karena itu, malukat bisa lebih nyaman dan leluasa.

"Wisatawan itu kalau kami lihat memerhatikan privasi, tidak mau terganggu selagi malukat. Kadang kalau dilihat ramai, mereka sekadar lewat saja," imbuh Ngurah Buda.

Tirta Taman Mumbul ini dinilai mampu memberikan aspek privasi itu lantaran belum banyak diketahui oleh wisatawan. Sedangkan, pamedek biasanya ramai pada hari raya dan hari suci tertentu.

Walaupun menawarkan privasi, akses menuju Tirta Taman Mumbul sangat mudah dicapai yakni berada di akses jalan utama Sangeh-Ubud. Tersedia pula lapangan parkir yang mampu menampung lima bus besar dan 50 mobil.

"Areal kolam Panglukatan Pancoran Solas memiliki luas 11 x 5 meter. Dengan luas 55 meter persegi, muat untuk 50 orang dengan cara mengantre," kata Ngurah Buda yang juga dikenal sebagai seniman multi talenta di Desa Sangeh.

Kemudian, di sekitar areal panglukatan juga terdapat tempat penyewaan kamben dan seledang, loker penyimpanan, juga kamar kecil dan kamar ganti yang bersih dan terawat.

Di luar Panglukatan Pancoran Solas, Tirta Taman Mumbul memiliki bagian lain yang sejalan dengan topik air, yakni kolam raksasa alami yang terbentuk akibat air klebutan (semburan mata air). Areal kolam ini adalah tempat malasti yang juga bentuk ritual melibatkan mata air.

Di ujung utara areal Tirta Taman Mumbul berdiri Pura Ulun Suwi, pura subak yang dahulu kala disucikan para petani penggarap lahan sawah yang terbentang di daerah-daerah selatan pura. *rat

Komentar