nusabali

‘Kala Rau’ ST Ria Remaja Jaya Kusuma: Kisah Cinta dan Karma Berbalut Hidrolik

  • www.nusabali.com-kala-rau-st-ria-remaja-jaya-kusuma-kisah-cinta-dan-karma-berbalut-hidrolik

DENPASAR, NusaBali.com - Di tengah semaraknya perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1946, ogoh-ogoh ST Ria Remaja Jaya Kusuma (ST RRJK), Banjar Geladag, Pedungan, Denpasar Selatan, menarik perhatian dengan karyanya yang unik dan sarat makna.

Karya berjudul ‘Kala Rau’ ini berbeda dari ogoh-ogoh pada umumnya. Ogoh-ogoh ini memfokuskan potongan kepala Kala Rau yang besar yang akan memakan bulan.

Anak Agung Indra Sanjaya (Gung Baluk/BLX Art), selaku arsitek, menjelaskan bahwa ia ingin mengulas alur cerita yang berbeda dalam ogoh-ogoh ini.

"Banyak orang tahu Kala Rau mencuri Tirta Amerta, tapi di sini saya gambarkan potongan kepala Rau yang akan memakan bulan," kata Gung Baluk.

Kisah ini menceritakan tentang Kala Rau yang berhasil meminum Tirta Amerta, namun hanya sampai tenggorokan. Hal ini membuatnya hidup abadi bersama para dewa.

Ketika Dewa Candra memergoki Kala Rau, ia dipenggal oleh Dewa Wisnu dengan Cakra Sudarsana. Potongan kepala Rau yang hidup bersumpah akan mencari Dewa Candra untuk disantap.

Gerakan ogoh-ogoh ini pun menarik. Kepala Kala Rau yang besar digerakkan oleh mesin hidrolik dan membuka mulut untuk memakan bulan, sementara Sang Dewi beserta bulannya berputar.

"Ogoh-ogoh ini memakan biaya sekitar Rp 50-60 juta," kata Gung Baluk.

Gung Baluk terinspirasi dari kisah cinta yang dramatis, di mana cinta yang berlebihan membuat manusia tidak berpikir logis.

Makna dari cerita Kala Rau ini adalah: 
  • - Apa yang tidak bisa kita ubah, maka terimalah dengan ikhlas. 
  • - Semua hal tidak bisa dipaksakan, semua sudah diatur oleh Tuhan. 
  • - Kita hanya bisa berserah diri, berusaha, dan ikhlas menjalani hidup.
  • - Hidup tidak ada yang abadi. Baik dan buruk akan selalu berdampingan. Kita tidak bisa mengklaim seseorang sebagai jahat atau baik.

Proses pembuatan ogoh-ogoh ini tidak luput dari suka dan duka. Sukanya, karya ini dapat direalisasikan, dukanya adalah kendala waktu dan masih banyak kekurangan.

Ogoh-ogoh ST Ria Remaja Jaya Kusuma ini menjadi contoh bagaimana tradisi ogoh-ogoh dapat dikemas dengan cerita yang menarik dan makna yang mendalam. Selain itu, ogoh-ogoh ini juga menjadi bukti bahwa para pemuda di Bali masih terus berkreasi dan melestarikan tradisi ini. *m03

Komentar