nusabali

‘Semaya Astawatama’ Kembalikan Makna Ogoh-Ogoh di Banjar Kertajiwa

  • www.nusabali.com-semaya-astawatama-kembalikan-makna-ogoh-ogoh-di-banjar-kertajiwa

DENPASAR, NusaBali.com - Semarak Nyepi Tahun Baru Caka 1946 semakin terasa di Banjar Kertajiwa, Kesiman, Kertalangu. Sejak 17 Januari 2024 lalu, Sekaa Teruna Taruna Jaya (STT) Banjar Kertajiwa dengan penuh semangat menggarap ogoh-ogoh.

Bukan sembarang ogoh-ogoh, tahun ini mereka mengangkat tema ‘Semaya Astawatama’ dari kisah Mahabarata dengan sentuhan unik. 

Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini STT Taruna Jaya memilih bahan-bahan sederhana seperti kayu, bambu, dan rotan untuk kerangka dan ulatan ogoh-ogoh.

"Kami ingin menciptakan karya seni ogoh-ogoh di era modern ini dengan tampilan seperti zaman dulu," ungkap I Wayan Bonet Rahayu Cahyadi, Ketua STT Taruna Jaya, Kamis (1/2/2024) lalu.

Bonet, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ide ini muncul untuk memperkenalkan kepada generasi muda bahwa sebelum era besi, ogoh-ogoh sudah dibuat dengan bahan kayu. Di balik kesederhanaan bahan, tersimpan nilai dan makna yang mungkin tak terlukis di era modern.

"Membuat ogoh-ogoh sederhana juga menjadi solusi di tengah situasi dan kondisi yang padat, terutama di Desa Kesiman dengan berbagai kegiatan adat," imbuhnya.

Meskipun sederhana, ogoh-ogoh setinggi 4,5 meter ini tak kalah menarik. Anggaran pembuatan dialokasikan Rp 15 juta.

"Harapan saya, teman-teman STT tetap kompak dan menjaga nama baik banjar. Tetap berkreativitas di tengah kesibukan, karena memang sulit, tapi kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik," ujar Bonet penuh semangat.

Ogoh-ogoh ST Taruna Jaya tak hanya diikutsertakan dalam lomba di Kota Denpasar, tetapi juga di Desa Adat Kesiman. Semangat mereka untuk melestarikan tradisi dan nilai budaya patut diacungi jempol. *m03

Komentar