nusabali

Bupati Suwirta Apresiasi Yadnya Massal MSWP Diikuti Banyak Soroh

  • www.nusabali.com-bupati-suwirta-apresiasi-yadnya-massal-mswp-diikuti-banyak-soroh
  • www.nusabali.com-bupati-suwirta-apresiasi-yadnya-massal-mswp-diikuti-banyak-soroh

SEMARAPURA, NusaBali - Maha Semaya Warga Pande (MSWP) Kabupaten Klungkung menggelar yadnya massal yang dipusatkan di Balai Banjar Pande Galiran, Kecamatan Klungkung pada Tilem Sadha, Redite Kliwon Tolu, Minggu (18/6).

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra dan Ketua PHDI Klungkung I Putu Suarta hadir menyaksikan upacara dan menyerahkan punia. Bupati Suwirta mengapresiasi upacara massal yang diikuti banyak soroh. 

“Saya mengapresiasi yadnya yang digelar Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Klungkung, pesertanya tidak hanya mengkhususkan semeton Pande namun diikuti banyak soroh. Selain meringankan beban umat juga semakin mempererat berbagai soroh,” ujar Bupati Suwirta. Kegiatan ini terbuka untuk umum. Upacara diikuti 12 soroh di Bali yakni warga Pande, Pulasari, Arya Kanuruhan, Arya Jelantik Tohjiwa, Arya Pemecut, Arya Tegeh Kori, Arya Dauh Bale Agung, Pasek Preteka, semeton Pasek, Arya Belog, Wang Bang Manik Angkeran, dan semeton Tutuan.

Ketua Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Klungkung, I Wayan Mudayana mengatakan upacara yang dilaksanakan adalah ngeroras atau atma wedana, maajar ajar, mapetik untuk anak kecil yang meninggal, munggah daha, matatah, makalan-kalan, maparisuda, dan Srada Nugraha Brahma. Semua sarana upacara disiapkan oleh panitia, peserta hanya mengeluarkan biaya upacara dan sarana persembahyangan saja. Peserta matatah massal diikuti 102 peserta. Menek daha-truna sebanyak 75 peserta, ngeroras atau Atma Wedana sampai maajar-ajar sebanyak 54 peserta. Makalan-kalan 6 peserta karena sebelumnya belum melaksanakannya saat awal perkawinan.

Selain itu, ada upacara Srana Nugraha Brahma yang diikuti 24 peserta. Upacara ini bagi semeton Pande yang kawin diambil soroh lain. Biaya upacara mulai dari Rp 200.000 hingga tertinggi untuk Atma Wedana Rp 4 juta. “Umat sangat diringankan dengan upacara massal seperti ini, contohnya saja matatah biaya yang dikeluarkan hanya Rp 300.000,” ujar Mudayana.

Puncak karya dipuput empat sulinggih yakni Ida Pandita Sira Mpu Putra Sila Ananta Bhawana dari Griya Sila Giri, Sira Mpu Dharma Kumala dari Griya Taman Ganda Sari Galiran, Sira Mpu Putra Dharma Upeksa Prya Griya Taman Merta Sari Tusan, dan Sira Mpu Putri Pramoda Wardani dari Griya Taman Saraswati Asram, Bebandem, Karangasem. “Hari ini tuntas sampai mendak nuntun ke Pura Goa Lawah, upacara akan diakhiri dengan majauman pada 25 Juni 2023 mendatang,” ujar Mudayana. Prosesi upacara dihadiri undangan dari Pemerintah Provinsi Bali. Juga melaksanakan pelantikan pecalang Ki Barak Sesana Kabupaten Klungkung. @ wan

Komentar