nusabali

Siswa SMPN 3 Semarapura Wakili Klungkung

Lomba Kreasi Musik dan Tari Tradisional di FLS2N Bali

  • www.nusabali.com-siswa-smpn-3-semarapura-wakili-klungkung

SEMARAPURA, NusaBali
Siswa SMPN 3 Semarapura, Klungkung, berhasil meraih juara 1 Kreasi Musik Tradisional dan juara 2 Kreasi Tari Tradisional dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Klungkung.

Lomba secara virtual ini untuk lomba tari dinilai 15 Juni 2022, dan musik tradisioanl pada 25 Juni. Setelah menjadi juara 1 dan 2 tingkat kabupaten, keduanya terpilih mewakili Kabupaten Klungkung ke tingkat Provinsi Bali. Lomba Musik Tradisional diikuti 5 orang dan tari juga 5 orang, mereka dari kelas VII dan VIII. Masing-masing untuk Lomba Musik Tradisional para siswa SMPN 3 Semarapura, membawakan alur musikal "Candi Karana".

Kepala SMPN 3 Semarapura David Setiyanto menjelaskan musik tradisional dengan judul Candi Karana berasal dari kata Candi yang berarti bangunan kuno yang terbuat dari batu, bata. Sedangkan Karana adalah sarana atau alat pemujaan sehingga kata Candi Karana adalah bangunan kuno sebagai sarana pemujaan. Dari kata Candi Karana tersebut penata musik terinspirasi oleh keberadaan sebuah situs kuno berupa sebuah candi yang berfungsi sebagai pintu masuknya Puri Klungkung pada zaman kerajaan dan sekarang sebagai tempat pemujaan bernama Pemedal Agung. Dimana candi ini memiliki bentuk yang sangat indah menjadi saksi akan keagungan kerajaan Klungkung dan yang paling terpenting sebagai saksi bisu akan perang Puputan Klungkung. "Dalam penyajian karya musik Candi Karana menggunaakan media alat musik tradisional Bali yaitu gamelan Selonding," ujar David, Rabu (6/7).

Pada bagian satu (babak 1) mengilustrasikan keindahan Pemedal Agung yang menjulang kokoh dan megah dengan menampilkan berbagai ornamen ukiran khas Bali Klasik (ukiran khas Klungkung), yang diilustrasikan dengan memainkan pola-pola pukulan berbeda antara instrumen satu dengan istrumen yang lain, dan memainkan berbagai patet dalam gamelan selonding dengan tempo cepat. Meski pukulan masing- masing instrumen berbeda tetapi menghasilkan nada yang harmonis.

Bagian dua, mengilustrasikan keagungan Pemedal Agung, yang diilustrasikan dengan melodi yang pelan dan ditandai dengan pukulan gong meberikan aksen-aksen pada akhir melodi. Bagian ketiga, mengilustrasikan kesiapan rakyat Klungkung menghadapi penjajah. Bagian empat mengilustrasikan berlangsungnya Perang Puputan klungkung, dan Pamedal Agung menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Klungkung melawan penjajah. Pada bagian ini diilustrasikan dengan permainan tempo cepat dinamika musik yang keras serta permainan rampak kendang, ceng-ceng, dan gangsa (nyong-nyong ageng) dalam gamelan selonding sekaligus dibareng dengan vokal. Pelatih musik tradisional I Made Oka Aribawa SSn.

Sedangkan untuk tari kreasi membawakan Tari Ngendek yang menceritakan tentang kreativitas masyarakat Bali dalam mengolah benang menjadi kain khas tradisional endek. Menurut mantan Kepala SMPN 4 Semarapura ini, untuk persiapan latihan kedua lomba ini terbilang sangat singkat, karena batas waktu antara pemberitahuan dan pelaksanaan lomba kurang dari tiga Minggu. Namun, dengan kerja keras dan kerjasama yang solid antara pelatih, siswa dan pendukung sarana prasarana maka dalam waktu yang singkat dapat menyelesaikan karya kreativitas musik tradisional yang berjudul Candi Karana dan kretatifitas tari tradisional yang berjudul Ngendek.

Setelah musik tradisional lolos menjadi juara 1 dan tari tradisional meraih juara 2 di kabupaten, maka tahap selanjutnya adalah persiapan mengikuti FLS2N ke tingkat provinsi. Mengingat batas waktu pengiriman karya adalah 1 Agustus 2022 nanti, maka sisa waktu digunakan untuk menyiapkan karya ke tingkat provinsi. *wan

Komentar