nusabali

Daya Juang Greysia/Apriyani Bikin Terharu Made Pranita

  • www.nusabali.com-daya-juang-greysiaapriyani-bikin-terharu-made-pranita

JAKARTA, NusaBali
Pebulutangkis asal Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi merasa bangga dan terharu atas keberhasilan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, usai mengalahkan pasangan China Qing Chen Chen/Yi Fan Jia 21-19 dan 21-15.

Menurut Ade, keberhasilan tersebut melanjutkan tradisi bulutangkis meraih medali emas Olimpiade. Selain itu, mereka mengukir sejarah karena baru kali ini ganda putri meraih medali emas di Olimpiade. Greysia/Apriyani dinlai meraih emas dengan penuh perjuangan.

"Dari awal sampai akhir pertandingan, mereka selalu fight terus. Saya senang, terharu dan bangga dengan keberhasilan mereka mendapatkan medali emas. Padahal, mereka tidak masuk unggulan. Namun, mampu naik podium," ujar Ade, panggilan akrab Ni Made Pranita Sulistya Devi, Senin (2/8).

Ade menyaksikan pertandingan final Greysi/Apriyani melalui televisi disela-sela istirahat latihan persiapan PON Papua. Dia juga salut kepada Apri, sapaan Apriyani. Baru pertama kali terjun ke Olimpiade, mampu meraih medali emas bersama seniornya. Ade sendiri mengaku mengenal Apri saat latihan di klub Pelita Bakrie pada tahun 2013 lalu. Bahkan dia pernah satu kamar dengan Apri.

"Ketika di Pelita Bakrie, satu kamar ada enam orang. Saya, Deya, Apri, Dina, Dewi dan Rida," ucap Ade. Bagi peraih medali emas Porprov Bali 2017 ini, Apri merupakan sosok yang frendly. Mereka sering latihan bersama di lapangan. Lantaran pebulutangkis klub Pelita Bakrie baik tunggal dan ganda puteri melakukan latihan bersama dibawah pengawasan pelatih Toto dan Linja.

Menurut Ade, saat di lapangan Apri mainnya bagus. Pukulannya kuat dan tipenya menyerang dengan mengejar bola-bola pendek. Ketika latihan, Ade dan Apri juga saling bantu, khususnya dalam melakukan stroke. Dari Pelita Bakrie, Apri selanjutnya pindah ke Jaya Raya dan masuk Pelatnas.

Di Pelatnas, Ade bertemu kembali dengan Apri. Kala itu, Ade terpilih sebagai salah satu pebulutangkis magang Pelatnas tahun 2016. Namun, mereka tidak sempat sparring dan latihan bersama. Sebab, Ade dan Apri beda divisi. Ade dibagian tunggal puteri, sedangkan Apri dibagian ganda puteri.

"Di Pelatnas, kami beda divisi. Jam latihan beda pula sehingga jarang bertemu. Rencana saya ingin mengucapkan secara langsung atas keberhasilan dia meraih medali emas Olimpiade," kata lulusan Manajemen Bisnis Universitas Binus Jakarta ini. *k22

Komentar