nusabali

Kesulitan Mengejar Ombak, Rio Waida Kandas di 16 Besar

  • www.nusabali.com-kesulitan-mengejar-ombak-rio-waida-kandas-di-16-besar

TOKYO, NusaBali
Peselancar Indonesia asal Bali, Rio Waida mengaku kesulitan memburu dan mendapatkan ombak karena angin kencang. Hal itu membuat dia kandas di putaran ketiga atau babak 16 besar selancar ombak Olimpiade Tokyo 2020, di Tsurigasaki Surfing Beach, Tokyo, Senin (26/7).

"Kondisi ombak sangat susah karena angin kencang seperti badai sehingga arus sangat deras. Saya masuk ke dalam laut... 10 menit pertama saya bingung akan ke mana," kata Rio Waida, usai lomba dalam rilis KOI. Laga Rio pada Heat 1 sempat ditunda lebih dari satu jam karena cuaca. 

Lomba yang semula dijadwalkan pukul 10.48 WITA menjadi pukul 12.18 WITA. Rio pun mengaku telah berusaha keras mengejar ombak yang bagus. Namun saat mendapatkan ombak bagus, kemampuannya dinilai kurang oleh dewan juri.

Berhadapan dengan wakil tuan rumah Kanoa Igarashi, yang di peringkat 6 dunia, sejatinya membuat Rio justru termotivasi. Dia mengaku ingin mengalahkan Igarashu, namun dia merasa harus belajar lebih banyak.

"Saya sedih tidak bisa masuk ke round berikut, tapi saya akan berusaha tampil lebih baik lagi untuk selanjutnya," ujar peselancar 21 tahun yang tinggal di Uluwatu, Badung itu.

Awalnya catatan skor ombak pertama Rio lebih unggul dari Igarashi. Namun, Igarashi mencetak skor 8.00 pada ombak ketiga. Lalu Igarashi kembali mencatatkan skor cukup baik dengan nilai 6.00 pada ombak keempat. Pada putaran ketiga Rio mencatatkan skor 12.00, terpaut dua angka dari Igarashi yang mencetak skor 14.00. Pada babak man-on-man itu hanya peselancar yang menempati posisi pertama yang dapat melaju ke perempat final, sehingga Rio harus rela angkat kaki dari Olimpiade Tokyo.

"Terima kasih atas dukungan teman-teman dan Indonesia. Mohon maaf saya belum bisa membawa pulang medali. Saya akan berusaha lebih keras untuk bisa tampil lebih baik di Paris, 2024," kata Rio Waida. ant

Komentar