nusabali

Badung Bangun Tiga TPST Baru Atasi Permasalahan Sampah

  • www.nusabali.com-badung-bangun-tiga-tpst-baru-atasi-permasalahan-sampah

MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung berupaya mencari strategi untuk mengatasi permasalahan sampah agar tuntas di daerah, mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, alami overload.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung AA Gede Agung Dalem, mengatakan saat ini tengah dibangun lagi tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berlokasi di wilayah Badung Selatan.

“TPST dan TPS3R yang sudah ada jumlahnya 22. Sekarang kami sedang membangun tiga TPST baru, yakni di Kelurahan Tanjung Benoa, Kelurahan Kedonganan, dan Kelurahan Jimbaran, sehingga total kami ada 25 tempat pengolahan sampah di Badung,” ujar Gung Dalem, dikonfirmasi, Kamis (8/7).

Menurut Gung Dalem, pembangunan TPST di Kedonganan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan TPST di Tanjung Benoa bersumber dari dana APBN. Sedangkan pembangunan TPST Jimbaran bersumber dari swadaya masyarakat yang bekerjasama dengan swasta. Gung Dalem membeberkan, khusus TPST yang ada di Jimbaran memiliki kapasitas pengolahan sampah 100 ton.

Dikatakan, dari perkiraan 300 ton sampah yang dihasilkan Badung setiap harinya, sebanyak 60 persen sudah diselesaikan di tingkat daerah. Dinas LHK Badung saat ini masih membuang sampah ke TPA Suwung sekitar 125 ton. Bilamana TPST di tiga wilayah itu nanti berfungsi secara maksimal, maka Gung Dalem meyakini makin sedikit sampah yang dibuang ke TPA Suwung.

“Tentunya secara bertahap kita membuang sampah ke TPA Suwung. Saat ini masih sekitar 125 ton sampah yang masih dibawa ke TPA Suwung. Nantinya dengan beroperasinya TPST, terutama yang di Jimbaran, harapannya permasalahan sampah di Badung ini bisa tertolong,” kata Gung Dalem.

Selain sampah yang sudah dikelola melalui TPST dan TPS3R, menurut Gung Dalem, kini bank sampah juga terus diaktifkan. Hingga saat ini sudah ada sekitar 45 bank sampah yang aktif kembali. “Bank sampah yang kembali diaktifkan) terbanyak di Dalung, Mengwi, Abiansemal, dan Kuta,” bebernya.

Di sisi lain Gung Dalem mengungkapkan, masih ada sebanyak 33 persen sampah yang tidak terkelola, yakni sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat seperti ke sungai dan tegalan. Dia pun mendorong penyelesaian sampah bisa tuntas di desa dengan pengolahan sampah di TPS3R masing-masing. *ind

Komentar