nusabali

Pemandu Berharap Pendakian Gunung Agung Dibuka

  • www.nusabali.com-pemandu-berharap-pendakian-gunung-agung-dibuka

Status Gunung Agung level II, dilarang mendaki hingga di ketinggian radius 2 kilometer dari puncak kawah.

AMLAPURA, NusaBali

Para pemandu wisata berharap jalur pendakian di Gunung Agung bisa dibuka untuk wisatawan. Alasannya, tidak ada lagi letusan dan peningkatan aktivitas Gunung Agung. Dengan dibukanya jalur pendakian di Gunung Agung, diharapkan ada perputaran ekonomi bagi masyarakat yang mengandalkan jasa sebagai pemandu pendakian.

Pemandu wisata I Wayan Widiasa alias Botak berharap, jalur pendakian di Gunung Agung bisa segera dibuka untuk wisatawan. Sementara larangan masih berlaku untuk mendaki hingga di ketinggian radius 2 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Larangan itu berlaku sejak 16 Juli 2020 saat status Gunung Agung diturunkan dari level III (siaga) jadi level II. “Gunung Agung status level II sudah lama dan tidak ada lagi letusan, tidak ada lagi peningkatan aktivitas, atas dasar itulah kami berharap status diturunkan, sehingga aktivitas mendaki bisa dibuka kembali,” ungkap Wayan Widiasa di jaba Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Minggu (4/7).

Menurut Wayan Widiasa, masih banyak wisatawan asing yang tinggal di Bali punya hobi mendaki. Terutama wisatawan Rusia yang gemar mendaki di malam hari. “Sebelum mendaki saya berikan arahan kepada wisatawan, tetap menjalankan prokes dan matur piuning di Pura Pasar Agung,” ungkap Wayan Widiasa, pemandu dari Banjar Sogra ini. Wisatawan yang mendaki dipilih yang fisiknya kuat dan pesertanya terbatas. Harapannya mampu sampai puncak dan kembali dengan selamat.

Pemandu I Ketut Mudiada juga berharap pendakian Gunung Agung kembali dibuka untuk wisatawan. “Kami sejak tahun 2017 tidak dapat pekerjaan mengatar wisatawan mendaki Gunung Agung,” ungkap Ketut Mudiada. Pada tahun 2017, Gunung Agung status awas atau level IV dan sedang hebat-hebatnya erupsi. Setelah erupsi mereda, hanya keluar asap, status diturunkan jadi siaga atau level III. Selanjutnya status masih waspada atau level II. “Gunung Agung tidak menunjukkan peningkatan aktivitas, secara visual aman-aman saja, makanya kami berharap dibuka untuk pendaki,” harap Mudiada.

Terpisah, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Kementerian ESDM, Devy K Syahbana saat dihubungi melalui whatsapp mengaku terus melakukan evaluasi. “Sabar dulu, kalau sudah waktunya pasti status Gunung Agung diturunkan,” ungkap Devy Syahbana. Sedangkan Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, menjelaskan status Gunung Agung masih level II, berlaku larangan mendaki hingga di ketinggian radius 2 kilometer dari puncak kawah. “Belum ada evaluasi lebih lanjut dari BVMBG untuk menurunkan status Gunung Agung jadi status normal,” kata Ida Ketut Arimbawa. *k16

Komentar