nusabali

Duta Hijau Bali Mendaki dan Mareresik di Gunung Batur

  • www.nusabali.com-duta-hijau-bali-mendaki-dan-mareresik-di-gunung-batur

BANGLI, NusaBali.com - Viral samaph-sampah berserakan di kawasan Gunung Batur direspons oleh Duta Hijau Bali dengan kegiatan mendaki dan mareresik (bersih-bersih) pada gunung yang berlokasi di Kabupaten Bangli pada 26-27 Juni 2021.

Paguyuban duta yang mengkhususkan diri untuk menjalankan tugas yang berkaitan dengan isu lingkungan ini menggandeng sejumlah komunitas lain seperti Trash Hero Indonesia, Komunitas Anak Alam, Sosial Project Bali, Pejuang Gumi, Komunitas Gagasan Pemuda (GADA) Bali, Komunitas Lentera (Kotera) Bali, KMHDI Bali. 

“Di Gunung Batur terdapat banyak sekali sampah terutama sampah plastik sampai ke lereng gunung karena mungkin diterbangkan angin. Penting untuk pendaki gunung agar tidak membuang sampah sembarangan,” kata Ketua Panitia Kegiatan I Komang Adi Sudarta.

Komang Adi pun mengimbau agar sampah plastik sisa makanan dibawa turun agar tidak semakin mencemari lingkungan. Pasalnya sampah plastik memerlukan waktu yang lama untuk terurai secara alami. “Dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah, dan berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.


Fenomena sampah di gunung memang menjadi persoalan masyarakat Bali, pola pikir dan wawasan terkait lingkungan sejatinya harus dimiliki oleh masyarakat agar menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan apalagi gunung bagi masyarakat Bali merupakan hal yang disucikan dan disakralkan keberadaannya. “Untuk sampah plastik yang sudah terlanjur mencemari lingkungan di Gunung Batur harus ada orang yang mau melakukan aksi nyata membersihkannya. Tentu kami sebagai pemuda Bali dan masyarakat Bali tidak ingin di masa depan gunung menjadi tempat sampah karena saking banyaknya sampah yang berserakan,” ungkap I Gusti Putu Putra Mahardika yang merupakan Ketua Paguyuban Duta Hijau Bali.

Selain itu perlu adanya upaya pencegahan, agar setelah ada yang membersihkan, tidak ada lagi yang mengotori kembali. “Menurut kami, setiap pendaki gunung harus ditekankan agar membawa turun sampahnya. Saling mengingatkan sesama pendaki gunung juga perlu dilakukan,” ujar Komang Adi. 

Di Gunung Batur, kata Komang Adi, terdapat warung milik warga lokal yang menjual makanan dan minuman. Dia pun mengusulkan agar ada pos edukasi untuk para pendaki terkait tata tertib pendakian.

Kegiatan mendaki dan mareresik yang diadakan oleh Duta Hijau Bali juga memiliki tujuan untuk mengakrabkan diri antar komunitas, sharing, dan memantik kesadaran untuk lebih menjaga kelestarian alam khususnya di wilayah Gunung Batur sebagai kawasan suci dan juga salah satu gunung purba, lingga bhuana peradaban Bali. “Oleh karena itu, kami dari Duta Hijau Bali, Ambassador of Bali Environment mengajak seluruh pemuda-pemudi Bali, para sahabat pegiat lingkungan, pencinta alam, aktivis komunitas dan organisasi serta masyarakat Bali, untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam, terutama kelestarian alam di Gunung Batur,” tegas Komang Adi.

Komang Adi pun berharap agar kegiatan positif tersebut tetap terlaksana secara berkelanjutan. “Mudah-mudahan ke depan semakin banyak komunitas dan organisasi yang ikut menjadi bagian dalam kegiatan-kegiatan serupa. Selain itu semoga kegiatan kembali ke alam ini bisa memantik para pendaki gunung serta pemuda pemudi Bali agar lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam,” tutupnya. *rma

Komentar