nusabali

Pamangku Terjatuh ke Jurang Sedalam 10 Meter

  • www.nusabali.com-pamangku-terjatuh-ke-jurang-sedalam-10-meter

I Wayan Suika, 52, pamangku Merajan Gede di Banjar Antap Kaja, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan,  terjatuh ke jurang sedalam 10 meter, Senin (19/12).

TABANAN, NusaBali
Korban terjatuh akibat kakinya terpeleset saat buang air kecil di selatan rumah tempat tinggalnya. Akibat musibah itu, Mangku Suika mengalami patah tulang belakang dan tulang dada.

Informasi di lapangan, musibah mengerikan yang menimpa Mangku Suika terjadi sekitar pukul 04.00 Wita. Saat itu, Mangku Suika terjaga dari tidurnya karena kebelet buang air kecil. Seperti biasa, Mangku Suika tak pergi ke kamar mandi tetapi kencing sembarangan di areal rumahnya yang berada di pinggir parit. Saat itulah, kaki Mangku Suika diduga terpeleset hingga tubuhnya ’terbang’ lalu terjatuh ke jurang sedalam 10 meter.

Saat bangun tidur, Mangku Suika dilihat oleh adiknya, I Nyoman Kartika, 44. Saat ditanya, korban mau buang air kecil. Namun hingga pukul 07.00 Wita, korban tak kunjung kembali. Kartika pun mencari kakaknya di sekitar areal lokasi rumah, namun tak juga ketemu. Kartika kemudian mencari ke lokasi di mana kakaknya buang air kecil. Saat itulah ia mengetahui kakaknya terjatuh ke jurang yang dalam. Ia melihat kakaknya dalam posisi tengadah.

Kartika lalu minta tolong ke kerabat dan tetangga. Krama Banjar Antap Kaja pun akhirnya berdatangan untuk mengevakuasi korban. Mangku Suika kemudian dievakuasi dengan cara digotong beramai-ramai. Korban lalu dibawa ke BRSUD Tabanan untuk mendapatkan perawatan. Hasil roentgen, korban mengalami patah tulang dada di bagian kiri, patah tulang selangka, dan patah tulang belakang. “Korban tiba dalam keadaan sadar. Kondisinya stabil. Selanjutnya akan dilakukan perawatan intensif untuk memulihkan keadaannya,” jelas dr Agus Eka bagian Resident Ortopedi.

Saat ditemui di UGD BRSUD Tabanan, Mangku Suika mengaku pagi itu pergi ke tegalan sekitar 50 meter selatan rumah untuk buang air kecil. Saat itu kondisi gelap sehingga ia tak begitu seksama berjalan kaki. Tiba-tiba tubuhnya melayang dan terjatuh di jurang. Mangku Suika teriak-teriak minta bantuan tapi suaranya tak terdengar. Barulah ketika adiknya memanggil-manggil namanya suaranya didengar. “Adik akhirnya lihat saya di jurang,” ungkap Mangku Suika.

Sejumlah masyarakat mengatakan, Mangku Suika sering kebingungan semenjak mawinten menjadi pamangku di Merajan Gede. Padahal sebelum menjadi pamangku, dia biasa-biasa saja. “Akhir-akhir ini dia tidak senang sekarang melihat orang ramai. Apa penyebabnya, kurang jelas. Padahal korban sempat berobat kemana-mana,” ungkap warga setempat. Sementara pihak keluarga mengakui Mangku Suika menjadi pamangku di Merajan Gede dengan pangempon 15 kepala keluarga. Terkait tudingan korban sering kebingungan dan anti-keramaian, pihak keluarga membantahnya.

Kapolsek Selemadeg AKP I Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto menerangkan korban terpeleset saat kencing di sebelah selatan rumahnya. Korban saat ditemukan dalam keadaan sadar dan ditolong oleh warga sekitar. “Tadi dievakuasi sekitar 30 menit dengan cara digotong oleh warga,” ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Bangli dan Kasat Reskrim Polres Tabanan ini. * cr61

Komentar