nusabali

Pekak Tewas Terlempar ke Jurang Sungai Ayung Sedalam 15 Meter

  • www.nusabali.com-pekak-tewas-terlempar-ke-jurang-sungai-ayung-sedalam-15-meter

MANGUPURA, NusaBali
Seorang pekak (kakek) bernama I Nyoman Suweji, 69, tewas setelah mengalami kecelakaan lalulintas di Jalan Anggrek, Banjar Piakan, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung, Selasa (11/5) pukul 08.15 Wita.

Suweji terlempar dari atas jurang Sungai Ayung sedalam 15 meter setelah motor Honda Supra DK 5851 EQ yang dikendarainya menabrak tembok pembatas jalan hingga roboh. Insiden maut itu terjadi saat korban hendak mengambil air di Subak Blumbungan yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Kecelakaan lalulintas maut ini terjadi diduga akibat gas motor korban bermasalah dan remnya blong. Ditambah kondisi badan jalan yang miring 35 derajat dan korban sudah renta membuat motor tersebut tak kuasa dikendalikannya. Alhasil motor yang dikendarai korban Pekak Suweji nyangkut di bibir tebing setelah merobohkan tembok pembatas jalan. Sementara korban terlempar ke dasar sungai yang penuh bongkahan bebatuan besar.

Mengetahui peristiwa itu warga setempat melakukan pencarian, namun tak membuahkan hasil. Pencarian pun melibatkan Basarnas Denpasar dan unsur SAR lainnya. Korban baru berhasil ditemukan Tim SAR gabungan pukul 11.00 Wita atau kurang lebih selama tiga jam pencarian.

Salah seorang saksi mata bernama Wayan Suarsa, 48, yang merupakan penjaga air minum di Subak Blumbungan ditemui di lokasi TKP kemarin siang mengungkapkan sekitar pukul 08.00 Wita korban datang seorang diri dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra DK 5851 EQ untuk ambil air. Korban datang dari arah barat membawa sebuah jerigen kosong warna biru.

Mendekati tempat mata air, gas motor korban tak kunjung turun. Suarsa yang saat itu jaga di tempat pengisian air tak bisa berbuat banyak. Korban saat itu berusaha mengendalikan motornya dengan menurunkan kedua kakinya ke badan jalan yang terbuat dari beton itu. Sayangnya laju motornya tetap tak terkendalikan karena gasnya terus tinggi.

"Kebetulan saya yang jaga saat korban datang. Jerigen korban terjatuh di sini (tempat pengisian air). Sementara motornya terus melaju dan korban masih berusaha mengendalikannya dari atas motor," ungkap Suarsa. Tak lama berselang Suarsa mendengar suara tabrakan. Mendengar suara tabrakan itu Suarsa berlari ke arah Sungai Ayung yang berjarak sekitar 100 meter arah timur pada jalan menurun. Setibanya di Sungai Ayung sebelah barat, Suarsa melihat tembok pembatas jalan roboh. Motor Honda Supra DK 5851 EQ tergeletak di bibir tebing. Sementara korban tidak ditemukan.

Kejadian itu pun dilaporkan kepada pihak desa setempat dan selanjutnya diteruskan ke aparat kepolisian. Warga berdatangan mencari korban. Warga tak bisa dengan mudah turun ke sungai. Selain karena tebing yang curam aliran air sungai juga cukup deras lagipula keruh. Pencarian pun harus melibatkan tim SAR.

"Korban sebelum terjatuh terlihat agak gemetaran. Gas motornya tinggi. Rem motornya sepertinya blong. Korban berusaha mengendalikan motor dengan menurunkan kedua kaki. Sampai jerigennya jatuh," ungkap Suarsa. Setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih tiga jam akhirnya korban berhasil ditemukan. Korban ditemukan pada celah bongkahan batu besar. Sayangnya saat berhasil ditemukan regu penyelamat, korban sudah tak bernyawa. Korban langsung dievakuasi ke RSD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.

Sementara itu Kelian Dinas Banjar Piakan, I Wayan Suena mengaku tidak mengetahui secara persis kronologis kejadian itu. Dari cerita warga ungkap Suena korban saat itu hendak timba air. Namun motor korban tak bisa dihentikan. Tidak diketahui mengapa korban tidak mematikan mesin motor. Yang terjadi malah motor korban menghantam tembok batako pembatas Sungai Ayung dan terlempar ke dasar sungai.

"Pada saat korban jatuh itu kondisi debit air di sungai tinggi. Korban akhirnya ditemukan di antara bongkahan batu besar tepat di bawah motornya ditemukan," ungkap Suena. Suena mengatakan sebelum mendatangi lokasi kejadian terlebih dahulu dia berkoordinasi dengan perbekel dan Polsek Abiansemal. Diketahui korban sering ambil air minum di Subak Blumbungan. Dikatakan di Banjar setempat korban dikenal dengan panggilan Kak Gaul.

"Saya sempat tanya ke istri korban di rumahnya. Istrinya bilang korban sedang timba air. Untuk selanjutnya saya koordinasi dengan bendesa adat," tandasnya. Dikonfirmasi terpisah Kasubbag Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Gede Oka Bawa mengungkapkan penyebab korban alami kecelakaan masih dilakukan penyelidikan. Dugaan sementara kecelakaan itu akibat motor yang dikendarai korban bermasalah. Itu berdasarkan keterangan dari saksi-saksi di lokasi kejadian.

"Masih dilakukan penyelidikan. Korban dicari melibatkan 4 orang petugas BPBD Badung, Basarnas Denpasar 8 orang, SAR Sabhara Polda Bali 3 orang, dan dibantu oleh masyarakat setempat. Korban tidak sempat hanyut. Hanya saja air cukup dalam," ungkap Iptu Oka Bawa. Sementara Kasi Ops Basarnas Denpasar, Anak Agung Alit Supartana yang turut hadir ke lokasi mengatakan timnya tidak mengalami kesulitan. Dia mengatakan jasad korban tenggelam pada kedalaman sekitar 2 meter sampai 3 meter.

"Jasad korban ditemukan tepat di bawah bibir tebing di mana korban terjatuh. Dalam upaya pencarian kami juga dibantu oleh petugas bendungan untuk mengurangi debit. Setelah selesai dievakuasi jenazah kami serahkan kepada keluarga korban," ungkap Agung Supartana.

Sementara keluarga korban yang ditemui di lokasi enggan memberikan keterangan. Salah seorang pria yang diketahui cucu dari korban hanya mengatakan tidak mengetahui kronologis kejadian itu. "Saya tidak mengetahui kronologis kejadiannya," ungkap pria itu dan menolak untuk diwawancarai. *pol

Komentar