nusabali

Atlet Panahan Minim Latihan Bersama

  • www.nusabali.com-atlet-panahan-minim-latihan-bersama

MANGUPURA, NusaBali
Atlet panahan PON Bali masih minim latihan bersama. Hingga kini atlet panahan Bali masih latihan mandiri di klubnya masing-masing.

Padahal sebelumnya, KONI Bali mengingatkan atletnya memperbanyak latihan karena PON kurang lima bulan lagi.  Atlet panahan Bali itu, yakni Gede Krishnanda (Badung) di compound individual putra, Bucika Dinda Zahrevi Raharjo (Denpasar), Kadek Meilyana Syahrini, dan Ketut Ayu Sinta Aprilia sama-sama asal Badung di nomor beregu nasional putri.

"Memang kami arahkan latihan di klubnya masing-masing," kata pelatih panahan Bali, Made Saputra, Selasa (4/5).

Menurut Made Saputra, Bucika Dinda latihan di Klub Bali Archery School, di Tukad Pakerisan. Dia berharap kontribusi dari klub masih cukup besar kepada atletnya. Meski demikian, pemantauan pelatih tetap rutin dilakukan.

"Untuk latihan bersama diperbanyak memang benar dan ideal. Tapi solusi itu perlu dipikirkan bersama-sama. Kami tim panahan dari awal sudah mencari solusi saat latihan di masa pandemi Covid-19. Sudah dua kali mengadakan revisi program latihan dengan catatan atlet tetap berlatih mandiri di klub masing-masing dan latihan bersama seminggu sekali," kata Made Saputra.

Pria pengawas sekolah Kabupaten Buleleng itu menyebutkan, untuk latihan bersama seminggu sekali, lokasi latihan diputuskan di SMK Pariwisata Mengwitani. Latihan bersama baru diperbanyak, saat TC sentralisasi dimulai.

"Kalau tidak ada Pandemi, lain lagi persiapan programnya," kilah Made Saputra. Baginya, latihan bersama itu kalau satu bulan mencapai 4 kali. Kenapa begitu, karena rinciannya seminggu sekali latihan bersama. "Saat TC Sentralisasi baru kami maksimalkan betul. Disana jangan sampai ada keperluan lain lagi. Jadi, penyempurnaan kami lakukan dalam waktu 3 bulan dimaksimalkan betul. Saat TC Sentralisasi itu tidak ada kata - kata tawar menawar lagi," tegas Made Saputra.

Apalagi, kata Made Saputra, penyempurnaan teknik sudah bagus. Tinggal skoring saja terus ditingkatkan. Dengan demikian TC selama 60 hari skoring atlet terus bertambah. Ini juga momen bagus untuk mensikrunkan selama proses latihan mandiri. Apakah tidak kurang persiapannya, Made Saputra mengaku itu waktu yang cukup disaat program TC Sentralisasi. Karena latihannya bisa terpusat, dan disana baru tidak akan ada liburnya dan terus menerus. *dek

Komentar