nusabali

Museum Neka Jadi Pusat Gelar Budaya Keris Indonesia

  • www.nusabali.com-museum-neka-jadi-pusat-gelar-budaya-keris-indonesia

Neka Art Museum menjadi pusat pelaksanaan Gelar Budaya Keris Indonesia atas kerjasama Kementerian Pemuda Olahraga RI dengan Yayasan Keris Brojobuwono Surakarta serta didukung oleh Mahasemaya Warga Pande Bali pada 3 - 6 Desember 2015 mendatang.

DENPASAR, NusaBali
Dengan tema ‘Memperkuat Jatidiri Bangsa Melalui nilai-nilai Luhur Budaya Keris Indonesia’ ajang seni budaya ini tak hanya menggelar pameran keris menampilkan pusaka agung dari keraton-keraton Nusantara, ragam keris Indonesia Tangguh Sepuh, dan ragam keris dari negara-negara tetangga. Sebagai pesertanya dari Sumatera, Sulawesi, Surakarta dan Bali. Khusus untuk peserta  dari Bali diikuti oleh para kolektor juga perajin keris yang salah satunya adalah Anak Agung Bagus Ngurah Agung, Panglingsir Puri Gede Karangasem.

Pemiliki Neka Art Museum, Pande Wayan Suteja Neka, ditemui di Denpasar, baru-baru ini mengatakan, pameran ini juga diisi dengan worskhop pembuatan bilah keris dengan kolaborasi teknik tempa Bugis, Jawa dan Bali. Juga diisi dengan pembuatan aksesoris keris, seperti membuat urangke, handle atau gagang keris. Keris-keris yang dipamerkan adalah aneka keris karya para mpu ternama, seperti keris bertuah ataupun keris kamardikan. Ada juga seminar tentang keris dan pentas tari keris. "Selain pameran serta workshop membuat keris, ajang ini juga diisi dengan kegiatan lain seperti Umbul Mantram sebagai sebuah prosesi mengarak pusaka keris sambil menyanyi-menyanyi keliling museum," ungkapnya.

Kalau untuk pagelaran tari keris, jelas Suteja Neka akan menampilkan penari-penari dari seluruh nusantara. Diantaranya Tari Bedaya Saji Keris (ISI Solo), Tari Keris Lakon Mintaraga (OBI), Tari Keris Pituruh (sanggar Bonorota), Tari Keris Bima Sanggar Mogionokasida) dan Tari Keris Ngunying (Bali). "Ajang ini untuk membangkitkan generasi muda untuk mencintai, memaknai serta mengoleksi keris. Ajang ini juga untuk memperkenalkan keris pada dunia," terang Mpu Suteja Neka.

Menurutnya, dipilihnya Bali sebagai pusat gelar budaya keris itu berawal dari undangan Kementrian Pemuda dan Olaraga RI. Saat itu, ia bersama tiga perwakilan lainnya menerima penghargaan Anugrah ‘Jaka Supo Award’ dari Kementrian Pemuda dan Olah Raga RI katagori Inspirator Pemuda dalam Pelestarian Keris Indonesia. "Keris ini sudah dikukuhkan oleh UNESCO, lalu kenapa anak-anak muda tidak memahami, memaknai dan mengoleksinya. Nah, dari kegiatan ini diharapkan dapat memberi inspirasi para pemuda kita," ujarnya.

Karena itu, pameran ini digelar sebagai upaya memperluas informasi budaya khususnya tentang keris. "Neka Art Museum yang memiliki ratusan koleksi keris, maka pameran itu digelar di sini. Harapannya dapat memperluas wawasan antara keris di Bali dan keris nusantara lainnya,” kata Neka. 

Komentar