nusabali

Keris Buatan Pasikian Pande Keris untuk Bupati Klungkung Rampung, Diberi Nama ‘Dasa Aksara’

  • www.nusabali.com-keris-buatan-pasikian-pande-keris-untuk-bupati-klungkung-rampung-diberi-nama-dasa-aksara
  • www.nusabali.com-keris-buatan-pasikian-pande-keris-untuk-bupati-klungkung-rampung-diberi-nama-dasa-aksara

SEMARAPURA, NusaBali.com – Sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, Pasikian Pande Keris berhasil membuat keris khusus untuk Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta hanya dalam waktu singkat.

Awal pembuatan keris ditandai dengan proses menempa material besi yang langsung dilakukan oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta setelah apel peringatan Hari Puputan Klungkung ke-115 dan HUT ke-31 Kota Semarapura di Halaman Kantor Dinas Kebudayaan Klungkung pada Jumat (28/4/2023) lalu.

Ketua Pasikian Prapen, Pande Nyoman Budiarta menerangkan keris itu dibuat secara khusus dan fokus sehingga bisa terselesaikan tepat waktu. Keris pun bisa langsung diberikan kepada Bupati Suwirta saat penutupan gelaran Festival Semarapura ke-5 di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe pada Senin (1/5/2023) malam.

Keris yang memiliki panjang 30 cm dengan luk 5 dan sikut 14 Rai bernama ‘Dasa Aksara/Windu’ Amongan Sang ngemargiang Kedarman.

Penamaan keris itu pun dikatakan Budiarta sesuai dari permintaan Bupati Klungkung yang juga tidak lepas dari koordinasi pihaknya sebagai Pande.

Budiarta menjelaskan, ukuran panjang keris yang dibuat untuk Bupati Klungkung tersebut telah disesuaikan dengan 15 ukuran jempol Bupati Suwirta dan tanggal kelahirannya.


Keris tersebut memiliki simbol kehormatan dan pengabdian. Memiliki makna kekuatan dalam kepemimpinan. Keris ini berbahan campuran besi, nikel, dan baja.

Besi merupakan hitam simbol Dewa Wisnu, baja warna merah simbol Dewa Brahma, dan Nikel pada pamor keris warna putih simbol Dewa Siwa. Penutup keris pun menggunakan simbol danganan togog Brahma, berbahan kayu sentigi.

Meski pembuatan keris idealnya dilakukan selama 10 atau 15 hari, Budiarta mengaku tetap dapat memberikan hasil yang maksimal tanpa mengurangi pakem dari prosedur pembuatan dari keris. Sebab, ia membeberkan ia dan pihaknya hanya fokus membuat keris khusus untuk Bupati Suwirta selama 3 hari.

“Secara hasil pastinya kurang maksimal tetapi Astungkara seluruhnya prosesnya lengkap, ada yang bisa dipersingkat maka kami bisa persingkat. Intinya tidak mengurangi prosedur dari pakem pembuatan keris. Kenapa bisa cepat karena kami fokus membuat hanya satu keris itu saja, tidak membuat keris lainnya,” beber pria yang juga saat ini menjadi guru Seni dan Budaya di SMPN 2 Semarapura.

Ia juga mengutarakan pihaknya membuatkan keris khusus untuk Bupati Klungkung tahun ini, sebab beliau telah mengabdi dan menjabat selama dua periode.

Menurutnya, dibuat pada gelaran Festival Semarapura ini adalah merupakan momen yang bagus dan tepat. Sementara, disinggung soal fungsi keris yang telah dibuatnya, Budiarta menuturkan fungsi itu tergantung oleh si pengguna alias tergantung keinginan Bupati Suwirta.

“Yang jelas kami mempersembahkan kepada beliau keris sesuai dengan ukuran dari oton beliau. Nanti keris itu bisa dipergunakan untuk seseleg atau pusaka tergantung dari Bupati Suwirta yang mempunyai wewenang itu,” jelasnya.

Budiarta pun tak lupa mengucapkan terima kasih karena telah diberikan panggung dan lokasi untuk ikut berpartisipasi dalam gelaran Festival Semarapura tahun ini. Ia berharap, pihaknya dapat kembali berpartisipasi dalam gelaran berikutnya, sekaligus agar bisa meningkatkan potensi.

“Kalau sekarang mungkin tempatnya agak tersembunyi, mudah-mudahan dari segi tempat tahun depan kami dapat lokasi yang strategis dan bisa dikunjungi oleh orang. Lalu apa yang kami persembahkan kali ini semoga bermanfaat dan berguna bagi Bupati Suwirta dan harapannya beliau tetap menjadi pemimpin daerah dan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. *ris



Komentar