Depak Lazio, Bayern Cetak Rekor

Bayern lolos dengan agregat 6-2 dan mencetak rekor sebagai tim yang paling sering ke perempatfinal (19 kali), mengungguli Barcelona (18 kali). Bayern mengikuti jejak tim Jerman lainnya, Borussia Dortmund yang menaklukkan Sevilla.

Dengan terdepaknya Lazio, membuat tiga wakil Italia kandas dari Liga Champions, setelah Juventus dan Atalanta lebih dulu terlempar.

Tim asuhan Hans-Dieter Flick mengandaskan perlawanan Lazio tanpa kesulitan. Sebelumnya Bayern menang 4-1 pada leg pertama. Lolos ke perempatfinal, Bayern tergabung dengan tim kuat lainnya. Yakni, Real Madrid, Paris Saint-Germain, Borussia Dortmund, FC Porto, Liverpool, Manchester City, dan Chelsea.

Flick pun ditanya, adakah lawan yang ditakutkan Thomas Mueller dkk. Sang pelatih enggan mengungkapkannya. Sebab, jika menyebutkan menyebutkan tim yang belum ingin dihadapi, dia tahu 100% timnya akan menarik perhatian mereka.

"Kami ingin mengakhiri musim sekuat mungkin, jadi kami harus menjadi yang terbaik di perempat final," kata Flick, yang membawa Bayern meraih sextuple atau enam gelar dalam setahun itu.

sukses membawa Bayern ke perempatfinal Liga Champions, Flick mencatat rekor special.  Yakni, tidak pernah seri, dan tidak pernah kalah, tapi selalu menang. Selain itu, Flick meraih tujuh kemenangan beruntun di fase gugur, dan jadi rekor baru. Flick jadi pelatih pertama yang menang tujuh kali beruntun di fase gugur Liga Champions.

Sejak musim lalu, Bayern arahan Flick mampu menumbangkan Chelsea (3-0), Chelsea (4-1), Barcelona (8-2), Olympique Lyon (2-0), Paris Saint-Germain (1-0), Lazio (4-1), dan Lazio (2-1).

Catatan sempurna itu bakal coba diteruskan Flick di babak selanjutnya guna memuluskan ambisi Bayern untuk mengangkat trofi Si Kuping Lebar lagi di musim 2020/21.

Bayern juga membuat rekor baru, yakni sebagai tim yang paling sering lolos ke perempatfinal Liga Champions, yakni 19 kali, mengalahkan catatan sebelumnya milik Barcelona (18).

Saat menghadapi Lazio, Bayern tampil dominan dan mampu unggul dua gol lewat penalti Robert Lewandowski dan Eric Maxim Choupo-Moting sebelum Marco Parolo mencetak gol hiburan menjelang bubaran.

"Lini depan kami sangat kuat dan kami berani mengambil risiko. Penting bermain seperti ini, terus menyerang dan juga mencoba bertahan dari lini depan untuk membuat lawan tertekan," kata Flick. *