nusabali

Lima Pejabat Eselon II Buleleng Kena Mutasi, Tiga Jabatan Lowong

  • www.nusabali.com-lima-pejabat-eselon-ii-buleleng-kena-mutasi-tiga-jabatan-lowong

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 5 orang pejabat eselon II di lingkup Setda Kabupaten Buleleng dimutasi. Mereka bersama 145 orang pejabat eselon III dan IV dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Kamis (4/3) siang di ruang rapat Loby Kantor Bupati Buleleng.

Roda mutasi itu pun membuat 3 jabatan eselon II lowong. Kelima pejabat eselon II itu dimutasi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Buleleng Nomor 821.2/910/BKPSDM, tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan pimpinan tinggi pratama. Seluruh proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan secara langsung hanya diikuti dua perwakilan, sedangkan pejabat lainnya mengikuti acara secara virtual dengan total pejabat yang dimutasi sebanyak 150 orang.

Pejabat pertama, yakni I Ketut Suweca yang menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kadis Kominfo-Santi) dimutasi menjadi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Buleleng. Jabatan lamanya Kadis Kominfo-santi saat ini lowong, bersama jabatan Kepala Dinas Pariwisata dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng.

Kemudian I Putu Karuna yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda dilantik menjadi Kepala Inspektorat (Inspektur) Buleleng. Dia menggantikan Putu Yasa pejabat lama yang sudah memasuki masa pensiun pada 1 Januari 2021 lalu. Sedangkan jabatan lama Karuna sebagai Asiten I Setda Buleleng digantikan oleh Ida Bagus Suadnyana yang sebelumnya sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Kini Kepala BPBD Buleleng dipercayakan kepada Putu Ariadi Pribadi. Dia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) atas persetujuan Bupati Buleleng menunjuk Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Melanderat memegang tongkat pimpinan di Dinas LH Buleleng. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana usai acara mengatakan proses mutasi yang dilakukan di lingkup Setda Buleleng adalah sebuah penyegaran dan pengisian jabatan yang kosong, karena ASN sebelumnya pensiun.

Namun dia tak memungkiri pemilihan Kadis KPP menjadi Kadis LH dilakukan sangat awal kepada Gede Melanderat baru satu tahun naik jabatan sebagai Kadis DKPP. “DLH sekarang ngurusin pertamanan juga, jadi pejabatnya harus yang tahu soal pertamanan. Saya tidak mau taman di kota rusak dan mengganggu perwajahan kota, sehingga memilih yang profesional,” kata Bupati Agus Suradnyana.

Menurutnya Melanderat secara individu memenuhi syarat. Sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas dia lama membidangi bidang pertamanan di Dinas Perkimta Buleleng. Selain juga istrinya peraih penghargaan Kalpataru, sehingga dipertimbangkan mampu menjamin bidang pertamanan di Buleleng. Mutasi Gede Melanderat pun disebut BPKSDM atas persetujuan dan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Sedangkan untuk sejumlah jabatan di Dinas Pariwisata Buleleng pasca terungkapnya kasus penyelewengan dana hibah pariwisata belum dilakukan pengisian. Pemkab Buleleng sejauh ini masih memilih mempercayakan sejumlah jabatan itu diisi Pelaksana Tugas (Plt). Hal itu disebut Bupati Agus Suradnyana untuk menghormati proses hukum yang masih berjalan. “Sekarang masih Plt, pengisian tunggu proses hukum dulu, kalau sudah incraht (memiliki ketetapan hukum) baru dilakukan pengisian,” kata Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Sementara itu Sekretaris BKPSDM Buleleng, I Nyoman Wisandika menambahkan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, Kamis (4/3) kemarin dilakukan sampai ke pejabat kelurahan. Selain 5 orang pejabat eselon II juga ada 145 orang pejabat eselon III dan IV yang dilantik. Terkait dengan pejabat eselon II yang masih kosong, masih menunggu petunjuk dari Bupati Buleleng sebagai pejabat pembina kepegawaian untuk pelaksanaan pengisiannya.

“Pengisian pejabat eselon II yang masih kosong di 3 instansi itu, kami nanti minta petunjuk pimpinan dulu, apakah ada pergeseran dulu baru dilakukan seleksi terbuka atau langsung dilakukan seleksi tanpa pergeseran,” ungkap Wisandika. *k23

Komentar