Tim Formatur Bahas Kriteria Kepengurusan KONI Denpasar

Manurut Ariel Suardana, pihaknya cenderung menyusun beberapa poin, sehingga belum mengarah pada figur yang layak ditempatkan dalam struktur kepengurusan.

Menurut Suardana, pihaknya juga masih fokus dalam pembahasan dan syarat-syarat pengurus serta mengevaluasi kinerja kepengurusan lama. DIakui akan ada beberapa pengurus lama masih bertahan. Namun juga ada pengurus wajah baru yang memperkuat KONI Kota Denpasar di bawah ketua umum terpilih, Ida Bagus Toni Astawa.

"Kriteria kepengurusan mendatang itu kapabilitas dan loyalitas, karena dirinya menerima banyak masukan atas kepengurusan lama, namun bukan dirinya sendiri yang memutuskan, karena masih ada dua anggota tim formatur, yakni I Ketut Suteja Kumara dan Ida Bagus Toni Astawa," kata Suardana, Kamis (14/1).

Suardana juga menegaskan, KONI Denpasar milik rakyat Denpasar. Jadi, siapapun bisa jadi pengurus asal memenuhi  kriteria dan syarat serta bersedia mengabdikan diri pada pembinaan dan pengembangan olahraga.

"Saat ini saya sedang menyiapkan kriteria, syarat dan tipelogi yang dibutuhkan oleh KONI Denpasar saja," tegas Suardana.

Yang pasti ramping atau tidak sangat tergantung kebutuhan. KONI Denpasar juga akan memperbaiki pembinaan prestasi karena ke depan diperlukan cara efektif dan punya terobosan. Hal itu diakui jadi kunci dan syarat untuk juara.

Untuk itu, kata Suardana, di bawah ketua Ida Bagus Toni Astawa harus memperkuat bagian ini. Sebab, kalau ide, gagasan serta programnya cukup bagus, maka harus dieksekusi, jangan dibiarkan menguap.

Mantan ketua Hukum dan Etika KONI Denpasar ini mengaku belum memutuskan apakah akan bergabung di kepengurusan KONI Denpasar atau malah hengkang. Sedangkan batas akhir finalisasi kepengurusan, dirinya yakin sebelum 26 Januari 2021 pasti akan selesai.

"Kan waktunya 30 hari dari 27 Desember 2020 saat Musorkot digelar. Amanlah, saya jamin selesai pembentukan pengurus KONI Kota Denpasar sebelum batas waktu yang ditetapkan," kata Suardana. *dek