nusabali

Digelar Sebulan Penuh, Jadi Wadah UMKM Berinovasi

Pameran UMKM Bali Bangkit Dimulai

  • www.nusabali.com-digelar-sebulan-penuh-jadi-wadah-umkm-berinovasi

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Bank BPD Bali, dan e-marketplace balimall.id menyelenggarakan pameran bagi para UMKM lokal Bali.

Pameran bertajuk ‘UMKM Bali Bangkit’ yang digelar untuk membangkitkan geliat perekonomian dan pariwisata di masa pandemi Covid-19 ini berlangsung selama sebulan, 4-31 Desember 2020, di Taman Budaya Provinsi Bali, Jalan Nusa Indah Denpasar. Pamerran ini sekaligus jadi wadah bagi UMKM untuk berinovasi.

Pameran ‘UKM Bali Bangkit’ ini telah dibuka secara resmi dalam seremoni di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Jumat (4/12) sore. Pameran UKM Bali Bangkit ini berlangsung selama sebulan penuh secara secara offline di Taman Budaya Provinsi Bali dan secara online melalui e-marketplace balimall.id.

Sesuai rencana, pameran UMKM Bali Bangkit ini dibagi menjadi 2 tahap. Untuk tahap pertama, dilaksanakan 4-16 Desember 2020 dengan diikuti 10 UMKM Kuliner dan 83 UMKM kerajinan. Sedangkan untuk tahap kedua, dilaksanakan 17-31 Desember 2020 dengan jumlah peserta yang sama.

Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta, mengatakan sesuai tajuknya, pameran ini bertujuan untuk memfasilitasi UMKM dan IKM di Bali dapat bangkit dan tetap optimis, kreatif, dan inovatif menghasilkan produk berbasis branding budaya Bali. Dari pameran ini, juga diharapkan dapat melihat semua peluang yang ada untuk menggerakkan kembali perekonomian Bali.

“Pandemi Covid-19 telah menuntut semua komponen untuk bergerak cepat mencari solusi pada kondisi sulit seperti ini. Namun, pandemi ini tidak menjadi alasan kita untuk diam. UMKM Bali harus bisa menyusun strategi, menciptakan branding produk, dan pemasaran menggunakan platform digital,” jelas Wayan Jarta dalam sambutannya pada acara pembukaan pameran UMKM Bali Bangkit, Jumat sore.

Jarta menegaskan, karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, penerapan protokol kesehatan pun tidak boleh diabaikan, baik penyelenggara, peserta pameran, maupun pengunjung. Menurut Jarta, pameran ini dilakukan dengan pola hybrid. Artinya, selain pameran digelar secara offline, juga dilakukan secara online melalui e-marketplace balimall.id.

“Ini menjadi kebanggaan kita, karena balimall.id menjadi e-marketplace satu-satunya yang telah terdaftar di Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Pusat dari 12 marketplace yang ada. Itu artinya telah diakui secara nasional,” tandas Jarta, sembari mengatakan untuk transaksi pameran secara offline menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BPD Bali.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini, berharap pameran UMKM Bali Bangkit ini bisa menjadi pemantik dan pendorong semangat para UMKM untuk terus berkarya produk-produk yang berkualitas. Dengan begitu, ketika nanti pandemi Covid-19 sudah mulai surut, UMKM tidak kaget menghadapi perubahan situasi.

“Kita sempat tidur, tapi jangan lanjut tidur dan melempem diam tidak melakukan apa-apa. Makanya, saya ajak IKM UMKM untuk bangkit lagi,” ujar Putri Suastini yang notabene istri Gubernur Bali, Wayan Koster.

Tokoh perempuan yang akrab dipanggil Putri Koster ini mengatakan pameran UMKM Bali Bangkit dikonsep untuk semangat berpameran, bukan untuk menarget berapa omzet yang akan didapat para peserta. “Seperti kita baru bangun tidur, ayo mulai menggeliat. Untuk pengunjung, tentu kami tidak ingin sampai berkerumun, karena protokol kesehatan wajib dilakukan secara ketat. Bukan pengunjung membludak yang kami inginkan. Tapi, lewat pameran ini, mereka (UMKM) ada dan diketahui oleh masyarakat. Itu saja sudah cukup bagi perajin,” katanya.

Menurut Putri Koster, potensi UMKM Bali sesungguhnya luar biasa. Hanya saja, dalam 2 tahun terakhir sejak menjabat Ketua Dekranasda Provinsi Bali, dia melihat sebuah degradasi yang terjadi akibat kelalaian sendiri. Disebutkan, sejak dulu pelaku UMKM di Bali menghasilkan produk bermutu tinggi. Namun, karena persaingan dagang, banyak hal yang akhirnya ‘menjajah’ dan membuat kelimpungan.

Persaingan seperti itu, kata Putri Koster, memunculkan kekhawatiran akan kehilangan perajin asli Bali, bahkan warisan asli juga akan ikut punah. “Ketika harus berinovasi, ingat apa yang harus kita lestarikan. Jangan sampai karena kita keasyikan berinovasi serta mengejar omzet dan target, lalu apa yang kita lestarikan menjadi hilang tanpa disadari. Satu hal yang harus kita ingat, produk kita itu limited edition, berkualitas, dan bagus,” tegas istru Gubernur yang juga menjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali ini.

Putri Koster menambahkan, produk kerajinan Bali jangan sampai kehilangan pembeli. Misalnya, kain Bali saat ini banyak yang tidak diproduksi di Bali. Karena ketidaktahuan masyarakat Bali tentang kain yang asli dan yang tidak diproduksi di Bali, banyak sekarang beredar di pasaran kain yang menyerupai kain Bali tapi tidak diproduksi di Bali.

“Jadi, kalah saing dari sisi ekonomi. Endek Bali jangan kehilangan konsumennya di Pulau Bali. Itu kan mengenaskan,” warning tokoh perempuan kelahiran Desa Padangsamian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat yang dikenal sebagai seniwati multitalenta ini. *ind

Komentar