Karangasem Selektif Kirim Atlet ke Porprov
AMLAPURA, NusaBali
KONI Karangasem akan lebih selektif mengirimkan atlet ke ajang Porpov Bali XV/2022.
Yakni, lebih menonjolkan kualitas dibandingkan kuantitas. Nantinya hanya atlet yang potensial meraih medali dikirim ke Porprov. Dari pengalaman Porprov 2019 di Tabanan, kini setiap cabor dievaluasi pencapaian dan kelemahannya. Karena itu, pada Porprov berikutnya jumlah atlet pasti lebih sedikit, namun kaya prestasi.
"Ini bukan soal banyaknya mengirimkan atlet. Tapi hanya yang berpeluang meraih medali yang kami kirim," kata Ketum KONI Karangasem, Putu Toya, Senin (23/11).
Putu Toya menegaskan, Karangasem masih berharap pada atlet Porprov sebelumnya kembali turun di Porprov 2022. Terutama atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu. Yang jelas dari sisi aturan masih dapat tampil pada Porprov selanjutnya.
Namun hampir tiga tahun dari Porprov Bali 2019 ke Porprov Bali 2022, Putu Toya memiliki harapan baru. Pasalnya, para atlet mengalami perkembangan positif akan dipertimbangkan ikut Porprov, terutama hasil evaluasi per cabor.
"Jadi yang dikirim harus memiliki tanggungjawab. Porprov jangan jadi ajang main-main. Tapi harus memberikan yang terbaik bagi daerahnya," kata Putu Toya.
Putu Toya berharap Pengkab tidak terkunci dengan anggaran bersumber dari KONI. Namun cabor juga dituntut mandiri dan ada aktivitas. Diakui ada sejumlah cabor saat tampil di Porprov Tabanan 2019 pulang tanpa medali.
"Kami harap awal tahun mulai latihan. Jangan sampai ada yang terkungkung karena anggaran. Semua cabor kami minta bersikap profesional," kata Putu Toya.
Profesional yang tanggungjawab latihan baik saat dipantau atau tidak. Yang jelas, kata Putu Toya, KONI Karangasem mempersilakan cabor try out dan aktif di berbagai kejuaraan.
"Kami sekarang sudah berhitung. Hitungan berapa dapat medali. Saat ini atletnya dibebaskan latihan di tempat terbuka. Menggelar latihan karena aman dari zona merah,”kata Putu Toya. *dek
"Ini bukan soal banyaknya mengirimkan atlet. Tapi hanya yang berpeluang meraih medali yang kami kirim," kata Ketum KONI Karangasem, Putu Toya, Senin (23/11).
Putu Toya menegaskan, Karangasem masih berharap pada atlet Porprov sebelumnya kembali turun di Porprov 2022. Terutama atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu. Yang jelas dari sisi aturan masih dapat tampil pada Porprov selanjutnya.
Namun hampir tiga tahun dari Porprov Bali 2019 ke Porprov Bali 2022, Putu Toya memiliki harapan baru. Pasalnya, para atlet mengalami perkembangan positif akan dipertimbangkan ikut Porprov, terutama hasil evaluasi per cabor.
"Jadi yang dikirim harus memiliki tanggungjawab. Porprov jangan jadi ajang main-main. Tapi harus memberikan yang terbaik bagi daerahnya," kata Putu Toya.
Putu Toya berharap Pengkab tidak terkunci dengan anggaran bersumber dari KONI. Namun cabor juga dituntut mandiri dan ada aktivitas. Diakui ada sejumlah cabor saat tampil di Porprov Tabanan 2019 pulang tanpa medali.
"Kami harap awal tahun mulai latihan. Jangan sampai ada yang terkungkung karena anggaran. Semua cabor kami minta bersikap profesional," kata Putu Toya.
Profesional yang tanggungjawab latihan baik saat dipantau atau tidak. Yang jelas, kata Putu Toya, KONI Karangasem mempersilakan cabor try out dan aktif di berbagai kejuaraan.
"Kami sekarang sudah berhitung. Hitungan berapa dapat medali. Saat ini atletnya dibebaskan latihan di tempat terbuka. Menggelar latihan karena aman dari zona merah,”kata Putu Toya. *dek
Komentar