Jadwal Liga 1 Padat, Pemain Rentan Cedera
MALANG, NusaBali
Padatnya jadwal lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2020 membawa risiko bagi kondisi para pemain.
Sport Therapist Arema FC, David Setiawan menyebut, ada sejumlah cedera yang mengancam pemain, yakni cedera hamstring, betis, dan cedera quadriceps.
Menurut David, hamstring bagian yang paling rentan cedera karena otot terletak di belakang paha ini adalah otot besar, yang berfungsi sebagai tumpuan dan penggerak.
"Otot ini buat lari, lompat, sprint, dan sebagainya. Ini yang menjadi pemicunya," kata David, Senin (8/9).
Lanjutan Liga 1 musim 2020 ini dipastikan bakal berlangsung padat. Dalam lima bulan, tim-tim peserta harus menuntaskan tak kurang dari 31 pertandingan. Arema FC, rata-rata, jeda antarpertandingan mereka 4,9 sampai 5 hari. Jeda antar pertandingan yang paling singkat empat hari. Sedangkan jeda paling panjang adalah sembilan hari.
Bisa jadi, jeda selama empat hari ini cukup. Terutama jika berdasar teori, bahwa istirahat minimal antarpertandingan tiga hari. Namun, jeda empat hari ini sudah termasuk waktu perjalanan.
Lebih lanjut, David menyebut ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko cedera mereka di tengah padatnya jadwal. Salah satunya, dengan memaksimalkan waktu recovery.
"Yang paling penting dengan kondisi seperti ini adalah recovery secara individual. Yakni, bisa dengan cara massage dan memanfaatkan waktu untuk beristirahat dengan cukup," kata David.
Selain itu, memenuhi nutrisi makanan, dengan banyak mengonsumsi protein, disamping karbohidrat. David juga menyebutkan latihan di gym dapat meminimalisir potensi cedera..
"Latihan di gym sebetulnya sangat efektif untuk maintenance. Namun, jadwal yang padat ini, latihan di gym sepertinya nggak mungkin," ungkap David.*
Menurut David, hamstring bagian yang paling rentan cedera karena otot terletak di belakang paha ini adalah otot besar, yang berfungsi sebagai tumpuan dan penggerak.
"Otot ini buat lari, lompat, sprint, dan sebagainya. Ini yang menjadi pemicunya," kata David, Senin (8/9).
Lanjutan Liga 1 musim 2020 ini dipastikan bakal berlangsung padat. Dalam lima bulan, tim-tim peserta harus menuntaskan tak kurang dari 31 pertandingan. Arema FC, rata-rata, jeda antarpertandingan mereka 4,9 sampai 5 hari. Jeda antar pertandingan yang paling singkat empat hari. Sedangkan jeda paling panjang adalah sembilan hari.
Bisa jadi, jeda selama empat hari ini cukup. Terutama jika berdasar teori, bahwa istirahat minimal antarpertandingan tiga hari. Namun, jeda empat hari ini sudah termasuk waktu perjalanan.
Lebih lanjut, David menyebut ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko cedera mereka di tengah padatnya jadwal. Salah satunya, dengan memaksimalkan waktu recovery.
"Yang paling penting dengan kondisi seperti ini adalah recovery secara individual. Yakni, bisa dengan cara massage dan memanfaatkan waktu untuk beristirahat dengan cukup," kata David.
Selain itu, memenuhi nutrisi makanan, dengan banyak mengonsumsi protein, disamping karbohidrat. David juga menyebutkan latihan di gym dapat meminimalisir potensi cedera..
"Latihan di gym sebetulnya sangat efektif untuk maintenance. Namun, jadwal yang padat ini, latihan di gym sepertinya nggak mungkin," ungkap David.*
Komentar