nusabali

Gereja di Denpasar Mulai Ibadah Tatap Muka Secara Bertahap

  • www.nusabali.com-gereja-di-denpasar-mulai-ibadah-tatap-muka-secara-bertahap

Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat Jemaat pun tetap antusias mengikuti ibadah. Namun diterapkan juga pembatasan jumlah jemaat.

DENPASAR, NusaBali
Memulai kehidupan kembali dengan adanya new normal, gereja-gereja di Kota Denpasar  mulai mengadakan ibadah tatap muka langsung secara bertahap. Dimulai sejak awal bulan Juli 2020, Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar sudah kembali melaksanakan ibadah tatap muka.

Ibadah Misa sendiri dilakukan dengan Protokol Kesehatan yang telah ditentukan dengan berkoordinasi sebelumnya oleh pihak gereja. “Romo Paroki juga melakukan audiensi ke Pemkab Badung, Gugus Tugas di Provinsi, kemudian ke pemerintah kota, bahkan ke banjar dan desa juga datang melihat langsung persiapannya,” tutur Vitalis Alexander selaku Ketua Satgas Covid-19 di Gereja Katedral Renon, Sabtu (29/8).

Jemaat sendiri dibatasi hanya 500 hingga 540 orang di setiap misa ibadah. Padahal kapasitas gedung gereja Katolik Katedral sendiri biasa menampung hingga 2.500 umat sebelum pandemi Covid-19 merebak.  “Kami juga menerima video protokol kesehatan dari Kemenag. Sehingga, gereja kami bisa dibilang menjadi contoh atau rujukan bagi gereja-gereja lain,” kata Vitalis.

Ibadah misa juga diadakan sebanyak lima kali dalam satu minggu pada hari Sabtu dan Minggu agar umat bisa secara bergiliran dan merata merasakan suasana ibadah. Pengecekan jumlah umat ini dilakukan secara manual melalui alat checker.

Protokol kesehatan yang diterapkan juga cukup ketat. Misa dengan umat jemaat terbanyak biasanya pada hari Minggu pukul 10.00 Wita dan 18.00 Wita.  “Jika umat yang datang sudah mencapai batas yang ditentukan, maka mereka kami minta kembali atau mengikuti misa selanjutnya. Untuk itu, sebaiknya datang lebih awal agar bisa mengikuti misa,” tambah Alex lagi.

Di area gereja juga disediakan tempat cuci tangan dan sabun. Setiap jemaat yang datang ke area gereja juga harus diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki gedung gereja. Jika melebihi 37 derajat maka tidak diizinkan untuk memasuki gedung gereja dan dari gereja juga menyediakan Komedik di lingkungan luar gereja agar bisa langsung menindaklanjuti.

Beberapa gereja lainnya yang ada di Bali juga mulai mengadakan ibadah tatap muka. Salah satunya yaitu GBI ROCK Lembah Pujian yang berada di Jalan Antasura, Denpasar. Pdp. Gideon Surya Putera, salah satu staf dan leader menyatakan bahwa mereka akan mulai mengadakan ibadah pada hari Minggu pertama di bulan September yaitu tanggal 6 September 2020 tapi sebelumnya mereka sudah mulai ibadah onsite (tatap muka) yang dikhususkan untuk leaders, sekalian uji coba tata cara ibadah yang baru.

Berbeda dengan Gereja Katedral dari kapasitas gedung, GBI ROCK menyesuaikan dengan standar Satgas Covid-19  yaitu 94 orang. “Dan untuk ibadah saat ini masih kita pusatkan dalam satu kali  ibadah secara umum. Puji Tuhan sudah full-seat. Kita sedang pantau untuk orang-orang yang sudah masuk dalam waiting list jika ada ibadah ke-2,” imbuh Pdp. Gideon.

Secara tata ibadah, perbedaan yang paling dirasakan adalah waktu. “Sebelum Covid-19, kami merasa punya cukup banyak waktu untuk bisa follow-up jemaat, karena setelah ‘negara api menyerang’, segala sesuatunya sangat terbatas. Biasanya sepulang ibadah masih bisa kumpul-kumpul untuk fellowship, sekarang sudah harus langsung pulang. Tidak boleh ada kerumunan. Secara rundown ibadah tidak ada yang berubah drastis, hanya saja durasi beribadah jadi dipercepat, sesuai aturan yang ada,” imbuhnya lagi.

Pdp.Gideon juga menyampaikan dengan penyesuaian protokol kesehatan membuat jemaat maupun petugas saat ibadah menjadi tidak leluasa dalam pujian penyembahan saat ibadah, karena harus menggunakan masker ataupun face-shield. Ia juga menganjurkan pada jemaat yang ingin mengikuti ibadah agar tidak berbohong pada waktu registrasi,yang menyatakan bahwa dirinya sehat dan tidak punya gejala Covid-19  untuk menjaga orang orang lain serta organisasi yang ada. “Percaya bahwa pelayan Tuhan bekerja semaksimal mungkin untuk kita semua supaya kita dapat beribadah dengan baik dan nyaman, jadi tidak perlu khawatir jika sudah ingin datang. Selebihnya, ikuti prosedur Satgas Covid yang sudah menjadi New Normal dalam kehidupan kita. Itu yang paling penting,” tandasnya menutup pembicaraan.*

Komentar