nusabali

Hotel dan Restoran Masih Tutup

Wisata New Normal Nihil Turis Asing

  • www.nusabali.com-hotel-dan-restoran-masih-tutup

Selama ini, wisdom lebih banyak tinggal atau menginap di daerah selatan, yakni kawasan wisata Kuta atau Kuta Selatan, Badung.

GIANYAR, NusaBali
Di kawasan wisata Ubud, Gianyar, masih banyak hotel dan restoran memilih tutup. Bukan saja karena belum kantongi sertifikasi protokol kesehatan, banyak hotel dan restoran belum dibuka karena kunjungan wisatawan asing belum dibuka oleh pemerintah.

Oleh karena itu, BPC PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Gianyar, berharap agar pemerintah segera membuka Visa on Arrival (VoA) sehingga wisatawan mancanegara bisa datang ke Bali. Hal itu disampaikan

Ketua BPC PHRI Gianyar Pande Mahayana Adityawarman alias Pande Adit, Selasa (11/8). Dia mengatakan, pembukaan VoA sangat penting bagi pertumbuhan kepariwisataan khususnya di Kabupaten Gianyar. Sebab, meskipun pemerintah telah membuka keran untuk wisatawan domestik (wisdom), hal tersebut tidak berpengaruh terhadap pertumbuahan pariwisata di Gianyar. Sebab selama ini, wisdom lebih banyak tinggal atau menginap di daerah selatan, yakni kawasan wisata Kuta atau Kuta Selatan, Badung.

Dia mengaku sangat menunggu kebijakan pemerintah membuka visa on arrival. Sebab jika belum dibuka, maka wisatawan luar negeri tidak bisa datang ke Bali karena tidak ada penerbangan. Karena perusahaan maskapai penerbangan juga berpikir tentang siapa yang mau diangkut, terutama jika orang luar negeri tidak bisa masuk ke Bali. ‘’Sementara kalau wisatawan domestik, selama ini pariwisata di Gianyar memang tidak terpengaruh, karena mereka biasanya tinggalnya di Bali bagian selatan,” ujar Pande Adit.

Sebelum VoA dibuka, kata Pande Adit, saat ini masih banyak akomodasi pariwisata yang memilih untuk tutup. Namun dia menegaskan, yang masih tutup ini bukan berarti tidak melakukan persiapan. Tetapi saat ini mereka lebih memilih untuk melakukan renovasi, dan bahkan tidak sedikit yang melakukan renovasi total. “Sembari menunggu dibukanya VoA, mereka ada yang memilih belum buka dulu sembari melakukan renovasi,” ujarnya Adit.

Sejatinya, lanjut Pande Adit, wisatawan luar negeri sudah ada yang membooking akomodasi untuk Oktober dan November 2020. Karena itu, Pande Adit berharap sebelum bulan tersebut, pemerintah sudah membuka VoA. “Tapi, masalahnya visa on arrival belum ada, sehingga turis asing tidak bisa terbang ke sini,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Gianyar Anak Agung Gede Putrawan, Selasa (11/8), mengatakan, pihaknya terus menggenjot supaya semua objek dan destinasi pariwisata di Kabupaten Gianyar agar memenuhi protokol kesehatan. Namun sampai saat ini, masih banyak yang belum memenuhi. Bahkan, per 5 Agustus, jumlah sertifikat yang dikeluarkan baru 84 buah. Di antaranya, enam sertifikat untuk destinasi, dua sertifikat untuk desa wisata, dua tempat atraksi dan 74 unit untuk hotel dan restoran. “Dari ribuan objek sertifikat, yang baru dikeluarkan sebanyak 84 saja,” ujar Gung Putrawan.

Gung Putrawan mengatakan, masih kecilnya jumlah sertifikat yang dikeluarkan, dikarenakan pihaknya melakukan verifikasi kekat. Pihaknya tidak mau asal-asalan dalam mengeluarkan sertifikasi ini, lantaran berkaitan dengan kesehatan. “Kakmi akan secara bertahap melakukan verifikasi untuk memastikan lagi apakah tempat atau obyek wisata tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan atau tidak," ujarnya. *nvi

Komentar