nusabali

Pura Terbakar di Nusa Penida Ditinjau Bupati Suwirta

  • www.nusabali.com-pura-terbakar-di-nusa-penida-ditinjau-bupati-suwirta

SEMARAPURA, NusaBali
Sehari pasca terbakar hebat, Pura Dalem Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ditinjau Bupati Nyoman Suwirta, Kamis (23/7) pagi.

Bupati Suwirta meminta prajuru Desa Adat Dalem Setra Batununggul segera ajukan proposal untuk perbaikan pura yang ludes terbakar ini.

Saat tinjau lokasi terbakarnya Pura Dalem Setra Batununggul, Kamis kemarin, Bupati Suwirta didampingi Sekda Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra dan Camat Nusa Penida, I Komang Widiasa Putra. Bupati Suwirta mengamati secara detail palinggih di Utama Mandala Pura Dalkem Setra Batunungul yang hangus dilalap api.

Kepada prajuru Desa Adat Setra Batununggul, Bupati Suwirta meminta segera mengajukan proposal untuk renovasi pura. "Silakan ajukan proposal. Saya akan berusaha mengalokasikan anggaran untyk membatu perbaikan pura secepatnya," jelas Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.

Selain itu, Suwirta juga mengimbau kepada semua krama, terutama yang dekat dengan pura beratap ijuk, untuk tidak membakar sampah sembarangan. “Musibah ini mengajarkan kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati. Jangan sampai musibah serupa terulang lagi," pinta Bupati yang juga dedengkot Koperasi ini.

Suwirta menilai kawasan seberang Nusa Penida secara umum rawan terjadi musibah kebakaran. Suwirta pun berjanji akan menambah armada mobil pemadam kebakaran (Damkar) untuk wilayah Nusa Penida, termasuk di Nusa Lembongan.

Suwirta sudah langsung tugaskan Kasat Pol PP dan Damakar Kabupaten Klungkung, I Putu Suarta, untuk segera mengajukan usulan penambahan armada di Nusa Penida. Selain itu, Suwirta juga meminta kesiapan, kedisiplinan, dan profesionalisme petugas Damkar dalam menjalankan tugasnya. "Sebagai petugas pemadam kebakaran, haruslah siap dan selalu tanggap setiap ada kejadian. Petugas pemadam pantang pulang sebelum api padam," katanya. tegasnya.

Kepada petugas Damkar, Suwirta meminta mereka untuk merawat mobil dan mengecek agar kendaraan selalu dalam keadaan siap. Jangan sampai saat ada kejadian kebakaran, mobilnya justru mogok dan mesin pompanya mati, sehingga memberi citra kurang baik kepada pemerintah daerah. "Ke depaknya, kami akan memaksimalkan perlengkapan sarana dan prasarana, agar petugas Damkar berkerja secara maksimal," imbuhnya.

Pura Dalem Desa Adat Dalem Setra Batununggul sendiri sebelumnya terbakar hebat, Rabu (22/7) siang pukul 11.20 Wita. Sumber api diduga dari pembakaran rumput kering yang dilakukan oleh seorang krama pada jarak sekitar 100 meter arah tenggara pura. Karena angin bertiup kencang, api menjalar ke mana-mana hingga membakar Pura Dalem Setra Batununggul.

Dari 9 palinggih (bangunan suci) di Utama Mandala Pura Dalem Setra Batununggul, hanya satu unit yang berhasil diselamatkan, yakni Palinggih Surya, berbahan batu padas. Sedangkan 5 palinggih beratap ijuk ludes terbakar, masing-masing Meru Tumpang Pitu (7 tingkat), Gedong Dalem, Bale Pengruman, Bale Sor, dan Bale Piasan.

Sementara 3 palinggih lainnya yang juga beratap ijuk, sengaja diturunkan bagian atasnya oleh krama setempat, supaya tidak ikut terbakar. Ketiga palinggih tersebut, masing-masing Gedong Sari, Manjangan Sluang, dan Masari Masatu.

Krama pangempon juga berhasil menyelamatkan Ida Sesuhunan Bhatara Dalem (berupa arca), yang selama ini distanakan di Gedong Dalem. Ida Sesuhunan Bhatara Dalem kemudian dipundut dan distanakan sementara di Utama Mandala Pura Prajapati, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, yang lokasinya tak jauh dari Pura Dalem. Kerugian material dalam musibah ini ditaksir mencapai Rp 2 miliar.

Kelian Pura Dalem Setra Batunggul, I Dewa Ketut Taya Negara, pura yang ludes terbakar ini diempon oleh 576 kepala keluarga (KK) krama dari 5 bajuar adat di Desa Adat Dalem Setra Batununggul. Kelima banjar tersebut, masing-masing Banjar Adat Mentigi, Banjar Adat Sampalam, Banjar Adat Gria Tengah, Banjar Adat Batununggul, dan Banjar Adat Tain Besi. *wan

Komentar