nusabali

Kadek Hendarwati Buka Kran Medali

  • www.nusabali.com-kadek-hendarwati-buka-kran-medali

Belum ada medali emas yang diraih atlet Bali di cabor atletik. Namun medali perunggu nomor lompat tinggi menjadi pertanda baik bagi kontingen Bali.

BANDUNG, NusaBali

Ni Kadek Hendarwati mengawali cabor atletik PON 2016 dengan raihan medali perunggu. Dalam penampilannya di Stadion Pakansari Bogor,  Kamis (22/9), Hendarwati mencatat lompatan 1,65 meter.  Sayang, lompatannya terpaut 13 cm dengan Nadia Anggraeni (DKI Jakarta). “Kami tetap mensyukuri raihan medali perunggu ini,” kata pelatih Nyoman Suteja.

Berkat lompatan 1,78 cm, Nadia meraih medali emas. Sedangkan medali perak diraih atlet tuan rumah Jawa Barat, Ika Puspita yang mencatat lompatan setinggi 1,73 cm. “Medali yang diraih di hari pertama semoga menjadi pertanda baik bagi kontingen Bali di hari selanjutnya,” kata Suteja.

Selain Kadek,  pada hari pertama Bali juga menurunkan Dewa Made Mudiyasa pada nomor lari 100 meter putra.  Sayangnya,  Dewa Mudiyasa hanya mampu finish di peringkat keempat, sehingga gagal meraih medali. Sedangkan posisi tiga besar dikuasai atlet Pelatnas. Pada nomor sprint bergengsi itu, medali emas diraih Yaspi Boby (Sumatera Barat) yang menyentuh garis finis dengan catatan waktu 10,36 detik. Catatan ini masih jauh di bawah rekor nasional atas nama Suryo Agung Wibowo (10,17 detik) dan rekor PON atas nama Mardi Lestari (10,20 detik).

Medali perak nomor ini direbut pelari Nusa Tengggara Barat Fadlin dengan catatan waktu 10,43 detik sedangkan medali perunggu direbut rekannya Iswandi dengan catatan waktu 10,46 detik.

Iswandi adalah peraih medali emas pada PON XVIII/2012 Riau. Mereka bertiga (Yaspy, Fadlin, dan Iswandi adalah pelari pelatnas yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2017 Malaysia.

Namun,Dewa Mudiyasa masih punya kesempatan mendobrak dominasi atlet Pelatnas.“Mudiyasa sudah all out di nomor 100 meter, saya harap dia bisa meraih medali nomor 200 meter Jumat (23/9)," ujar Suteja.

Sementara itu pada nomor  100 meter putri, medali emas direbut pelari asal Jawa Timur Tri Setyo Utami dengan catatan waktu 11,97 detik, sedangkan medali perak direbut pelari Sumatera Barat Lusiana Satriani dengan catatan waktu 11,98 detik, perunggu direbut pelari Nusa Tenggara Barat Neli Susanti dengan catatan waktu 12,02 detik. Catatan waktu yang dicapai pelari Jatim Tri Setyo Utami masih jauh dari rekor nasional atas nama Irene Truitje Joseph (11,56) dan rekor PON atas nama Irene Truitje (11,73).

Pada perebutan medali lainnya kemarin, dominasi pelari nasional Triyaningsih (DKI Jakarta) pada nomor 5.000 meter putri dipatahkan Rini Budiarti (DKI Jakarta). Rini finis dengan catatan waktu 17:01.60, sedangkan Triyaningsih meraih medali perak dengan catatan waktu 17:10.48, medali perunggu direbut pelari Sumatera Barat Yulianti Utari 17:38.31. Selama ini nomor lari 5.000 meter selalu menjadi milik Triyaningsih bahkan rekor nasional juga atas nama pelari ini dengan catatan waktu 15:54.32,demikian juga dengan rekor SEA Games juga atas nama Triyaningsih 17:54.32.

Selain Mudiyasa, pada hari kedua Jumat ini, atlet Bali yang akan berburu medali antara lain Maria Natalia Londa di lompat jauh putri, Dewi Ayu Agung Kurniayanti nomor lari 200 meter putri. "Mudah-mudahan Maria Londa mampu mempertahankan lompatannya. Karena emas sudah ditangan. Dengan catatan tidak merosot dari lompatannya 6 meter. Dan, di Indonesia belum ada bisa melompat sejauh itu. Apalagi prestasi terbaik Londa dengan jarak 6,67 meter," papar Suteja. *dek, ant

Komentar