Cok Istri Persembahkan Medali Emas dari Karate
Cokorda Istri Agung Sanistyarani, 22, menjadi karateka pertama yang berhasil sabet medali emas bagi kontingen Bali sejak sukses Ardi Gangga di PON XII Jakarta 1989.
Karateka Bali Pertama yang Sukses Dulang Emas Setelah Ardi Ganggas 1989
BANDUNG, NusaBali
Kali ini, Cok Istri persembahkan medali emas setelah menjuarai Kumite Kelas -55 Kg Putri dalam tarung final cabang karate PON XIX 2016, Selasa (20/9).
Dalam tarung final Kumite Kelas -55 Kg Putri yang digelar di Gedung Sasana Budaya ITB Bandung, Jawa Barat, Selasa kemarin, Cok Istri berhasil mengalahkan karateka Sumatra Utara, Nova Sinaga, dengan skor tipis 1-0. Karateka Inkai kelahiran 31 Desember 1994 ini pun berhak atas medali emas.
Selain kepingan emas dari Cok Istri, kontingen karate Bali kemarin juga menambah 2 medali perunggu melalui Ni Made Dwi Puspita Sari di Kumite Kelas -61 Kg Putri dan I Komang Bintara Putra di Kumite Kelas -60 Kg Putra. Walhasil, cabang karate hingga kemarin telah mempersembahkan total 1 medali emas dan 5 perunggu di PON XIX 2016.
Tiga (3) medali perunggu sebelumnya diraih Bali melali melalui karateka I Made Budi Kertayasa di Kumite Kelas +84 Kg Putra, I Gusti Agung Putra Handayana di Kumite Kelas -67 Kg Puyra, dan A.A Ngurah Aprila Pratama di Kumite Kelas +75 Kg. Buat sementara, prestasi cabang karate hanya kalah dari judo, yang telah mempersembahkan 2 medali emas, 4 perak, dan 6 perunggu buat kontingen Bali.
Prestasi ini jauh lebih baik dibanding PON XVIII 2012 di Riau, ketika cabang karate hanya menyumbangkan 1 medali perak dan 3 perunggu bagi kontingen Bali. Khusus Cok istri Agung Sanistyarani, dia sabet medali emas ‘bersejarah, karena untuk kali pertama bagi kontingen Bali selama 27 tahun terakhir. Sebelumnya, medali emas terakhir bagi karateka Bali dipersembahkan Ardi Ganggas di PON XII Jakarta 1989. Kala itu, karateka KKI ini sukses sabet emas dari Kumite Kelas -60 Kg Putra.
SELANJUTNYA . . .
BANDUNG, NusaBali
Kali ini, Cok Istri persembahkan medali emas setelah menjuarai Kumite Kelas -55 Kg Putri dalam tarung final cabang karate PON XIX 2016, Selasa (20/9).
Dalam tarung final Kumite Kelas -55 Kg Putri yang digelar di Gedung Sasana Budaya ITB Bandung, Jawa Barat, Selasa kemarin, Cok Istri berhasil mengalahkan karateka Sumatra Utara, Nova Sinaga, dengan skor tipis 1-0. Karateka Inkai kelahiran 31 Desember 1994 ini pun berhak atas medali emas.
Selain kepingan emas dari Cok Istri, kontingen karate Bali kemarin juga menambah 2 medali perunggu melalui Ni Made Dwi Puspita Sari di Kumite Kelas -61 Kg Putri dan I Komang Bintara Putra di Kumite Kelas -60 Kg Putra. Walhasil, cabang karate hingga kemarin telah mempersembahkan total 1 medali emas dan 5 perunggu di PON XIX 2016.
Tiga (3) medali perunggu sebelumnya diraih Bali melali melalui karateka I Made Budi Kertayasa di Kumite Kelas +84 Kg Putra, I Gusti Agung Putra Handayana di Kumite Kelas -67 Kg Puyra, dan A.A Ngurah Aprila Pratama di Kumite Kelas +75 Kg. Buat sementara, prestasi cabang karate hanya kalah dari judo, yang telah mempersembahkan 2 medali emas, 4 perak, dan 6 perunggu buat kontingen Bali.
Prestasi ini jauh lebih baik dibanding PON XVIII 2012 di Riau, ketika cabang karate hanya menyumbangkan 1 medali perak dan 3 perunggu bagi kontingen Bali. Khusus Cok istri Agung Sanistyarani, dia sabet medali emas ‘bersejarah, karena untuk kali pertama bagi kontingen Bali selama 27 tahun terakhir. Sebelumnya, medali emas terakhir bagi karateka Bali dipersembahkan Ardi Ganggas di PON XII Jakarta 1989. Kala itu, karateka KKI ini sukses sabet emas dari Kumite Kelas -60 Kg Putra.
SELANJUTNYA . . .
Komentar