nusabali

Gugah Masyarakat Pilah Sampah

Gerakan Tukar Sampah Plastik dengan Beras

  • www.nusabali.com-gugah-masyarakat-pilah-sampah

GIANYAR, NusaBali
Gerakan tukar sampah plastik dengan beras berhasil menggugah masyarakat memilah sampah organik dan non organik, mulai dari rumah tangga.

Seperti tampak di Banjar Apuh, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu (21/6). Warga datang silih berganti ke balai banjar membawa kantong berisi sampah plastik. Setelah sampah ditimbang, warga pun pulang membawa beras.

1 kg sampah dihargai sama dengan 1 kg beras. Beras yang disiapkan, dibeli langsung dari petani lokal yang kebetulan sedang panen. Kelihan Banjar Apuh, Desa Lodtunduh, Wayan Eka Sudiarta mengatakan program ini menambah antusias warga memilah sampah. Sebab, sebelumnya sampah yang terpilah dibuang begitu saja ke TPA yang diangkut truk sampah. Ada pula yang dijual ke pemulung, namun dengan nilai jual tak seberapa. Pada H-10 hari penukaran, warga sudah diinformasikan untuk menyiapkan sampah plastik sebanyak-banyaknya untuk ditukar dengan beras. “Warga sangat antusias. Ada yang bisa mengumpulkan sampai 10 kg plastik,” jelasnya.

Banjar Apuh telah memiliki komunitas Kedas-Kedas, rutin membersihkan lingkungan dari sampah plastik. Di kawasan asri yang dikelilingi sawah ini, cukup banyak terdapat akomodasi pariwisata. “Kami di sini setiap minggu memang mengumpulkan sampah plastik. Tapi warga belum bisa menikmati manfaatnya. Sekarang dengan program ini baru bisa dirasakan oleh warga. Minimal menghemat biaya beli beras saat pandemi,” jelasnya.

Dijelaskan, beras yang disiapkan sekitar 700 kg itu bersumber dari sumbangsih para donatur. Dengan cara ini, sumbangan donatur untuk warga terdampak Covid-19 ini lebih tepat sasaran. Warga yang membutuhkan beras sekaligus semangat membersihkan lingkungan. Dia berharap kegiatan ini bisa rutin digelar.

Penggagas program, I Made Janur Yasa mengatakan kegiatan itu sebagaimana kata bijak, setiap musibah selalu ada hikmah. Di saat wabah ini, sanata baik ada donasi beras dengan penukar sampah plastik ini. “Mambantu orang dapat, membersihkan lingkungan juga dapat hingga membantu perekonomian warga sekitar. Beras ini dibeli dari masyarakat,” paparnya.

Kata di, kegiatan serupa dimulai dari kampungnya di Tabanan. Dia berharap banjar – banjar yang lain bisa meniru kegiatan tersebut. “Setiap desa bisa melaksanakan ini, siapa saja. harapan saya kalau ini bisa ditiru oleh semua banjar di Bali, saya yakin sampah plastik tidak akan ada lagi,” tandas pria asli Tabanan tersebut.*nvi

Komentar