nusabali

Koster Suntik Rp 10 M untuk Tangani Pandemi Covid-19 di Denpasar

Kemarin Briefing Perbekel Se-Denpasar

  • www.nusabali.com-koster-suntik-rp-10-m-untuk-tangani-pandemi-covid-19-di-denpasar

DENPASAR, NusaBali
Inilah bentuk dukungan Gubernur Bali Wayan Koster terhadap upaya penanganan Covid-19 di Kota Denpasar, yang kasusnya terus melonjak sejak dua pekan terakhir.

Sehari pasca bertemu Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Jumat (12/6) Gubernur Koster kembali kumpuilkan para Perbekel/Lurah se-Kota Denpasar, seraya suntikan bantuan Rp 10 miliar untuk penanganan pandemi di Ibukota Provinsi Bali.

Para Perbekel/Lurah se-Denpasar dikumpulkan Gubernur Koster di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Jumat pagi. Dalam pertemuan yang berlangsung 1 jam sejak pukul 09.00 Wita hingga 10.00 Wita itu, Gubernur Koster yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali didampingi Sekda Dewa Made Indra dan Wakil Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Dalam arahannya, Gubernur Koster mengatakan lonjakan kasus positif Covid-19 di Denpasar yang didominasi kasus transmisi lokal (penularan di daerah), menjadi tanggung jawab bersama. Kalau kasus di Kota Denpasar melonjak, Provinsi Bali pasti kena getahnya, karena kasusnya dipastikan akan muncul di data nasional. "Kalau di Denpasar terjadi lonjakan kasus Covid-19, wajah Bali yang kena. Karena akan terlihat dalam statistik Nasional," katanya.

Gubernur Koster pun mengingatkan jangan saling menyalahkan dalam kasus ini. "Kalau ada kasus tinggi kayak Denpasar, jangan saling menyalahkan. Jangan kita menyodok dengan tudingan pemerintah lelet, pemerintah sing (tidak) kompak. Bahasa kayak gitu jangan berkembang di Bali. Denpasar ini tanggung jawab kita bersama," tegas Koster.

Menurut Koster, di Denpasar sebenarnya sudah diterapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. PKM ini salah satunya bertujuan untuk menertibkan lalulintas orang, agar bebas dari Covid-19. Namun, kasus Covid-19 tidak bisa diselesaikan secara mandiri oleh satu pemerintahan atau orang per orang saja. Itu sebabnya, harus dibangun kebersamaan dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

Koster mengapresiasi Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Relawan Desa yang selama 3 bulan terakhir sudah bekerja keras dalam menangani Covid-19, dengan disiplin melaksanakan PKM. "Saya pantau kebijakan PKM sudah bagus. Makanya saya setujui dan tandatangani PKM di Denpasar. Kalau ada kekurangan di lapangan, ya harus dimaklumi. Namanya juga baru, saya juga baru," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster berharap para Perbekel/Lurah, desa adat, dan Satgas Covid-19 jangan kendor dalam menangani pandemi di Denpasar. Untuk masalah anggaran penanganan yang mungkin masih kurang, Koster sudah siapkan bantuan Rp 10 miliar untuk Denpasar. Bahkan, nanti juga akan disiapkan insentif untuk Satgas Gotong Royong di Desa.

“Untuk Denpasar kita bantu Rp 10 miliar lagi. Saya minta kepada Pak Sekda, yang Rp 10 miliar ini diproses secepatnya. Mekanisme anggarannya nggak ruwet kok. Anggaran itu nanti digunakan dengan baik dan jelas pertanggungjawabannya. Satu saja yang tidak boleh, yaitu jangan korupsi. Sekali lagi jangan korupsi, itu saja," ujar Koster.

Koster juga meminta petugas di lapangan nantinya supaya benar-benar mengawal penerapan protokol kesehatan cegah Covid-19, seperti penggunaan masker dan jaga jarak fisik. "Kira-kira sanggup apa tidak ini untuk kerja keras?" tanya Koster yang langsung dijawab para Perbekel/Lurah se-Denpasar dengan tegas, “Sanggup!”

Petugas di lapangan diminta Koster agar tegas soial protokol kesehatan ini. Kalau ada yang bandel, harus ditindak sesuai dengan aturan. "Saya sudah minta Pak Sekda Provinsi Bali membuat konsep cepat untuk penanganan Covid-19. Jangan banyak diskusi. Cepat, tepat, dan fokus dengan masalah Covid-19, supaya ke depan ada penurunan kasus,” terang Koster.

“Kalau ada yang bandel, tindak tegas. Saya kumpulkan bapak ibu kepala desa dan Lurah, agar bekerja sebaik-baiknya. Ngidih olas ne (minta tolong ini, Red), lebih serius lagi. Bin bedik dogen (lagi dikit saja)," lanjut mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode ini.

Sementara itu, Sekda Dewa Made Indra, yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, mengatakan di Denpasar memang harus lebih kencang lagi dalam pelaksanaan penanganan pandemi. Kalau ada masalah kekurangan atau kesulitan anggaran, Provinsi Bali sudah membantu.

"Anggaran sudah kita bantu. Pertanggungjawaban juga sudah kita tegaskan. Hari ini (kemarin) kita akan bentuk tim kecil untuk melapis, melakukan pengawasan, dan pengendalian Covid-19 di Denpasar," tegas Dewa Indra.

Sehari sebelumnya, Kamis (11/6), Gubernur Koster secara khusus menggelar pertemuan dengan Walikota Denpasar IB Rai Mantra, Wakil Walikota IGN Jaya Negara, dan Sekda Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara, di Gedung Gajah Komplek Jaya Sabha, Jalan Surapati 1 Denpasar. Dari pertemuan itu, Gubernur Koster instruksikan Sedka Dewa Indra membentuk tim kecil untuk bantu tangani pandemi Covid-19 di Denpasar.

Gubernur Koster menyebutkan, dalam tiga pekan terakhir terus terjadi penambahan kasus Covid-19 di Denpasar. Trend penambahan kasus Covid-19 bukan lagi dari PMI (imported case), namun sudah bergeser menjadi transmisi lokal. Per 10 Juni 2020, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Kota Denpasar mencapai 161 kasus, di mana 105 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Sehari kemudian, 11 Juni 2020, kembali terdapat tambahan 10 pasien yang semuanya transmisi lokal, sehingga jumlah kumulatif Positif Covid-19 di Denpasar menjadi 171 kasus (115 orang di antaranya kasus transmisi lokal).  *nat

Komentar