nusabali

BRSU Tabanan Kekurangan Masker N95 dan Masker Bedah

  • www.nusabali.com-brsu-tabanan-kekurangan-masker-n95-dan-masker-bedah

TABANAN, NusaBali
Sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, BRSU Tabanan saat ini mengalami keterbatasan masker bedah dan masker N95.

Keterbatasan tersebut karena ketiadaan barang di pasaran, lantaran seluruh dunia sedang memerlukan. Masker bedah dan masker N95 diperkirakan hanya cukup untuk penanganan sepekan ke depan. Direktur BRSU Tabanan dr Nyoman Susila mengakui untuk saat ini BRSU Tabanan mengalami keterbatasan masker bedah dan masker N95. Padahal anggaran untuk pembelian ada, namun sulit untuk mendapat barangnya. “APD kami hanya masker yang sangat terbatas,” ungkapnya, Senin (27/4).

Menurut dr Susila, stok masker saat ini masih cukup untuk kebutuhan 1 minggu ke depan. Pihaknya pun sudah melakukan pemesanan dan berharap segera datang. “Bantuan dari Provinsi Bali kita sudah dapat 2.000 masker bedah,” katanya.

Menurut dr Susila kedua masker tersebut memang sangat penting dalam penanganan pasien Covid-19. Tak hanya bagi petugas medis yang menangani pasien Covid-19, pasien yang terjangkit positif Covid-19 juga menggunakan masker. “Mudah-mudahan kita segera dapat, tetapi stok tidak kosong sekali,” tegasnya.

Sementara mengenai APD baju hazmat ketersediaannya masih cukup untuk kebutuhan 1 bulan ke depan. “Kalau baju hazmat kita masih cukup untuk kebutuhan satu bulan kedepan,” tegasnya.

Di sisi lain BRSU Tabanan juga melaksanakan kunjungan ke setiap ruangan utamanya di ruang isolasi BRSU Tabanan. Kunjungan dimaksud untuk memastikan apakah staf sudah menggunakan APD dengan tepat sesuai dengan level risiko agar tidak terpapar virus. “Kami baru tetapkan standar APD masing-masing ruangan,” tambah dr Susila.

Untuk saat ini BRSU Tabanan masih nihil dalam perawatan pasien Covid-19. Setelah sebelumnya 1 orang pasien dinyatakan sembuh, ruang isolasi sudah kosong.

Bahkan Pemkab Tabanan sudah memutuskan jika nantinya kembali ada pasien Covid-19 akan ditangani di RS Nyitdah yang ada di Kecamatan Kediri. Kebijakan diambil selain untuk menghemat penggunaan APD, agar penanganan pasien Covid-19 bisa terfokus tidak bercampur dengan pasien umum. *des

Komentar