nusabali

21 PMI Dihadang Warga di Candidasa

  • www.nusabali.com-21-pmi-dihadang-warga-di-candidasa

Warga Banjar Subagan, Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Karangasem tak mau pekerja migran dikarantina di hotel dekat pemukiman penduduk

AMLAPURA, NusaBali

Sebanyak 21 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karangasem yang baru pulang dari luar negeri, dihadang puluhan warga saat mereka diantar petugas ke tempat karantina di hotel bintang empat kawasan wisata Candidasa di Banjar Subagan, Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Karangasem, Rabu (15/4) petang pukul 18.00 Wita. Gagal masuk hotel, para PMI yang diangkut dua mobil ini pun diarahan ke tepi Pantai Candidasa dengan dijaga petugas Satpol PP.

Para PMI berjumlah 21 orang yang dihadang di depan hotel tempatnya akan dikarantina ini sebelumnya dijemput dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu sore. Mereka diangkut dua minibus milik Pemkab Karangasem, masing-masing bernopol DK 9014 S (berisi 4 PMI) dan DK 9015 S (berisi 17 PMI). Penjemputan 21 PMI ke Bandara Internasional Ngurah Rai ini dipimpin langsung Kadis Perhubungan Karangasem, IB Putu Suastika.

Informasi di lapangan, sebelum 21 PMI dijemput ke Bandara Internasional Ngurah Rai, petugas gabungan yang dipimpin Kadis Kesehatan Karangasem dr I Gusti Bagus Putra Pertama melakukan sosialisasi rencana kedatangan mereka kepada warga Banjar Subagan, Desa Sengkidu terkait rencana dirantina di hotel berbintang yang berlokasi di banjar setempat. Sosialisasi dilakukan Rabu sore sekitar pukul 15.00 Wita.

Dalam acara sosialisasi rencana karantina 21 PMI di hotel tersebut, Kasat Pol PP Karangasem I Wayan Sutapa juga hadir. Demikian pula Perbekel Sengkidu I Wayan Darpi, Bendesa Adat Sengkidu I Nyoman Wage, dan Petajuh Desa Adat Sengkidu I Ketut Lipet Dyantara ikut hadir.

Setelah sosialisasi, warga Desa Sengkidu yang bermukim sekitar hotel yang akan dijadikan lokasi karantina PMI, justru langsung berjaga-jaga di depan rumah masing-masing. Pasalnya, akses jalan menuju hotel berbintang itu mesti melalui jalan kecil sejauh 200 meter dari Jalur Utama Denpasar-Amlapura kawasan wisata Candidasa.

Singkat cerita, begitu rombongan PMI datang Rabu petang pukul 18.00 Wita, mereka justru dihadang puluhan warga tepat di depan hotel berbintang yang hendak dijadikan tempat karantina. Mobil yang mengangkut PMI tidak dibolehkan masuk ke areal hotel.

Demi keamanan para PMI, petugas Satpol PP Karangasem bersama Polres Karangasem dan Polsek Manggis kemudian menggiring kedua mobil pengangkut PMI tersebut ke Pantai Candidasa, yang berjarak sekitar 500 meter dari hotel itu. Kedua mobil ini kemudian diparkir di Pantai Candidasa dengan dijaga polisi dan Satpol PP. Seluruh 21 PMI tetap bertahan di dalam mobil, termasuk makan dan minum di dilakukan di kendaraan.

Tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita, Bupati karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri datang ke hotel yang direncanakan jadi tempat karantina PMI trersebut. Tak lama berselang, Kapolres Karangasem, AKBP Ni Nyoman Suartini juga tiba di lokasi hotel.

Di lobi hotel tersebut, Bupati Mas Sumatri dan Kapolres AKBP Suartini berdialog dengan perwakilan Banjar Subagan, Desa Sengkidu, dan tokoh masyarakat setempat. Hingga berita ini ditulis, belum ada kesepakatan. Masalahnya, warga setempat tetap ngotot tidak mengizinkan para PMI dikarantina di hotel dekat pemukiman penduduk.

Sementara, Perbekel Sengkidu, I Wayan Darpi, mengatakan warga dari Banjar Mendira yang tinggal di Banjar Subagan belum bisa menerima kedatangan para PMI. Alasannya, hotel tempat karantina mereka berada di dekat pemukiman penduduk.

"Warga berharap agar karantina PMI dijauhkan dari pemukiman penduduka. Warga tidak mau terbebani oleh kekhawatiran terjadi penularan virus Covid-19," jelas Wayan Darpi.

Menurut Wayan Darpi, pihaknya telah berupaya meyakinkan warganya bahwa yang datang itu adalah PMI dalam kondisi sehat dan telah menjalani cek kesehatan, hanya saja sesuai ketentuan mereka wajib menjalani karantina selama 14 hari. "Kalau seandainya ada PMI yang positif, kan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan, tidak lagi dikarantina di sini (hotel di kawasan Desa Sengkidu, Red)," papar Wayan Darpi.

Paparan senada juga diungkapkan Bendesa Adat Sengkidu, I Nyoman Wage. Dia turut berusaha meyakinkan warganya yang memiliki pemahaman berbeda-beda, agar mau menerima kedatangan PMI. Namun, warga tetap ngotot menolak PMI dikarantina di hotel dekat pemukiman mereka.

Sementara itu, 25 PMI asal Klungkung yang baru tiba dari luar negeri langsung dikarantina di Harris Hotel kawasan Sunset Road Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu sore. Mereka berhasil dikarantina di hotel berbintang tersebut, berkat koordinasi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Ketua BPD PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, yang juga Wakil Gubernur Bali.

Bupati Suwirta berupaya keras menyediakan lokasi alternatif untuk karantina PMI asal Klungkung yang baru tiba di Bali. Nah, berkat komunikasi dan lobi Cok Ace, Pemkab Klungkung bisa menempatkan 25 PMI yang tiba di Bali kemarin untuk karantina di Harris Hotel.

"Kita patut bersyukur, berkat koordinasi saya dengan Wakil Gubernur Bali, akhirnya bisa menempatkan 25 PMI asal Klungkung untuk dikarantina di Harris Hotel, dengan harga sewa yang bersahabat pula. Harga ini kita peroleh karena pihak hotel  mengaku ingin turut berpartisipasi mendukung upaya pemutusan penyebaran wabah Covid 19 di Bali." ujar Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta mengatakan, selain Harris Hotel, Pemkab Klungkung juga menyiapkan tempat karantina PMI di Puskesmas Banjarangkan II yang berlokasi di Dusun Losan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan dengan daya tampung sekitar 80 orang. Bupati Suwirta pun sempat terjun mengecek kesiapan tepat tidur karantina di Puskesmas Banjarangkan II ini, Rabu kemarin. *k16,wan

Komentar