nusabali

Gubernur Koster Tidak Mau Pamer Penanganan Covid-19

Ketua DPRD Bali Ingatkan Masyarakat Jangan Saling Salahkan dan Sebar Hoax

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-tidak-mau-pamer-penanganan-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tegaskan dirinya telah banyak berbuat untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona di Pulau Dewata.

Termasuk tengah menyiapkan kebijakan dan aksi penanganan dampak bagi masyarakat pekerja sektor informal. Namun, Gubernur Koster merasa tidak perlu jor-joran, tak mau pamer, apalagi cari popularitas.  "Saya tidak perlu jor joran dan grasa-grusu mencari popularitas. Saat ini saya masih fokus melaksanakan percepatan pencegahan dalam penanganan Covid-19 di Bali," tegas Gubernur Koster di Denpasar, Jumat (10/4).

Koster menegaskan, di bawah komandonya langsung, berbagai hal telah dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan menyelamatkan krama Bali. "Kita sudah menyiapkan semua kebutuhan, termasuk anggarannya, penanganan Covid-19 di RSUP Sanglah, RS Bali Mandara, dan RS PTN Unud. Semua kebutuhan biaya itu ditanggung anggaran (APBD) Provinsi," beber Gubernur asal Ddesa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDI Bali ini.

Mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode ini membeberkan semua penanganan Covid-19 di Bali telah berjalan lancar dan hasilnya baik. Indikasinya, tidak ada tambahan pasien Covid-19 yang meninggal di Bali.

Sedangkan pasien positif yang sembuh cenderung bertambah. "Perlu dicatat, penambahan pasien positif bukan dari penduduk lokal Bali. Tapi, sebagian besar dari PMI Pekerja migran Indonesia)/ABK (anak buah kapal). Itu berdasarkan hasil rapid test yang kita lakukan di bandara setiap hari,” jelas Koster.

Sampai Kamis (9/4) malam, kata Koster, jumlah pekerja migran asal Bali yang sudah datang dari luar negeri melalui Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung mencapai 7.041 orang. Dan, setiap hari ada PMI yang datang.

Dari hasil rapid test yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menurut Koster, yang dinyatakan positif pada 8 April 2020 sebanyak 6 orang. Kemudian, pada 9 April 2020, yang positif 14 orang. “Nanti akan ada lagi tambahan yang datang. Apa yang dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali dinilai oleh pusat sangat rapi dan terpola. Pasien positif terkendali," tegas Koster.

Bukan hanya itu, untuk tahap berikutnya, Koster sedang menyiapkan kebijakan dan aksi penanganan dampak bagi masyarakat pekerja sektor informal, usaha tradisional, Koperasi dan UMKM, serta pariwisata dan perekonomian. Menurut Koster, pihaknya sedang menyiapkan data dan peta kebutuhan serta konsekuensi anggaran dan skema bantuan, agar semuanya terukur, terarah, dan tepat sasaran.

“Kalau sudah ketahuan kebutuhannya, baru nanti akan disiapkan anggaran dengan realokasi APBD Bali," tegas Koster yang sempat selama tiga periode duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Koster menegaskan, seluruh proses penanganan Covid-19 berjalan bertahap dan berkelanjutan. "Semuanya akan berjalan secara bertahap dan tertata. Nggak perlu panik. Sampai saat ini, hasilnya sangat konkret, pelayanan berjalan baik," katanya lagi.

Sementara itu, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mengingatkan semua pihak agar jangan ada sikap saling menyalahkan, karena penanggulangan Covid-19 memerlukan gerakan bersama. Sekecil apa pun peran para pihak, tetap harus dihargai, karena sudah berusaha memutuskan mata rantai wabah Covid-19 di Bali.

Adi Wiryatama menegaskan, dalam penanganan Covid-19, Pemprov Bali dan DPRD Bali bahu membahu dengan stakeholder. Segala daya upaya dari strategi medis dan anggaran digerakkan. "Karena kita paham ini harus ada gerakan bersama. Jadi, kita tidak boleh menyalahkan saja,” jelas Adi Wiryatama menanggapi adanya postingan di medsos yang bernada pojokkan Pemprov Bali dalam penanganan Covid-10, Jumat sore.

“Kami eksekutif dan DPRD Bali berusaha maksimal. Habis energi dan waktu kalau kita hanya menyalahkan. Mendingan gerak bersama-sama. Sekecil apa pun itu gerakan para pihak, harus dihargai. Hentikan saling menyalahkan, apalagi hanya di medsos," lanjut politisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang dikonfirmasi NusaBali terpisah di Gedung DPRD Bali, Niti Manala Denpasar ini.

Dari sisi anggaran, kata Adi Wiryatama, DPRD Bali sudah melakukan penyisiran sehingga terkumpul dana Rp 18 miliar hasil rasionalisasi untuk penanggulangan Covid-19. Pemprov Bali juga menyisir pos-pos anggaran di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). “Jadi, kita tidak diam, kita juga berbuat dan keluarkan anggaran, walaupun tidak disertai pamer-pamer," tegas mantan Bupati Tabanan dua periode (2000-2005, 2005-2010) ini. *nat

Komentar